Permudah Perizinan dan Pelayanan, Sutarmidji Raih Tiga Penghargaan
Sutarmidji juga diganjar penghargaan Leadership Award 2017 dan masuk dalam tujuh Wali Kota terbaik versi Mendagri
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Kota Pontianak memborong tiga penghargaan sekaligus, antara lain pertama, penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2017 kategori kota dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.
Ini merupakan kali ketiga Pontianak mendapat predikat tersebut.
Wali Kota Pontianak, Sutarmidji juga diganjar penghargaan Leadership Award 2017 dan masuk dalam tujuh Wali Kota terbaik versi Mendagri.
Penghargaan personal ini menyandingkan Wali Kota Pontianak dua periode itu dengan Wali Kota Surabaya, Tri Risma Harini dan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil.
Pemkot Pontianak dinilai berhasil dalam melakukan inovasi dalam tata kelola pemerintahan daerah, inovasi pelayanan publik dan bentuk inovasi lain, sesuai dengan urusan yang jadi kewenangan daerah.
"IGA kita sudah dua kali dapat, ini yang ketiga dan menunjukkan bahwa Pontianak sebagai kota yang betul-betul inovatif," kata Sutarmidji seusai menerima penghargaan yang diberikan Menteri Dalam Negeri, TJahyo Kumolo di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta belum lama ini.
Baca: Geramnya Netizen Mengetahui Fakta Mengerikan Jaringan LGBT Penyebar HIV di Pontianak
Setidaknya, ada tiga hal utama dalam penilaian IGA, yakni aspek kuantitas, aspek kualitas, dan aspek manfaat. Tiga aspek itu dinilai berdasarkan lima kriteria inovasi daerah.
Pertama, mengandung pembaruan seluruh atau sebagian unsur inovasi. Kedua, memberi manfaat bagi daerah atau masyarakat. Ketiga, tidak menyebabkan pembebanan atau pembatasan masyarakat. Keempat, merupakan urusan kewenangan daerah. Dan kelima, dapat direplikasi.
Penghargaan ketiga, Pemkot Pontianak mendapat penghargaan dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI karena dinilai memiliki praktik terbaik dan unik dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif.
Selain mendapatkan penghargaan dari LAN RI, Wali Kota Pontianak, Sutarmidji menjadi pembicara dalam acara Local Government Capacity for Business Index (LGCB Index) "Doing Business in Indonesia: From Achievement to Sharing Best Practice" di Hotel Aryaduta, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (18/12).
Sutarmidji membeberkan sejumlah terobosan yang dibuat pemerintah.
Dia menceritakan kebijakan yang diambil dalam dunia usaha. Pontianak sebagai kota dagang dan jasa, memang mengupayakan pergerakan ekonomi dan iklim investasi guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Baca: Inovasi Pelayanan Kesehatan, Sutarmidji Raih Penghargaan dalam Wali Kota Entrepreneur Award 2017
Sebagai terobosan, Pemkot Pontianak menyederhanakan proses, persyaratan, jumlah perizinan dan mengurangi atau menghapus biaya beberapa perizinan.
Hal itu dilimpahkan ke Dinas Penanaman Modal, Tenaga Kerja dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
Perizinan satu pintu memudahkan urusan pengusaha. Efisiensi waktu dan tenaga, didapat.
"Pemkot menyederhanakan perizinan, dari 99 jenis perizinan tahun 2008, jadi 14 jenis perizinan di tahun 2017. Saya maunya ke depannya 10," kata Sutarmidji.
Ditanya soal penghargaan yang diborongnya tiga sekaligus hari ini, Sutarmidji menerangkan, apa yang diraih bukan perkara gampang.
Semua merupakan hasil kerja para Aparatur Sipil Negara Pontianak, yang walau insentif tidak begitu besar, tapi mereka bisa menghasilkan kerja yang luar biasa.
"Penghargaan ini saya persembahkan untuk mereka semua. Karena mereka yang bekerja dan menghasilkan penghargaan ini. Mudah-mudahan ini jadi cambuk untuk lebih maju ke depan," kata Sutarmidji.