E-village Disiapkan Anas untuk Masa Depan Banyuwangi
Pengamat kebijakan publik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Dodi Faedlullah mengatakan, membangun Indonesia perlu diawali dengan membangun desanya.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat kebijakan publik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, Dodi Faedlullah mengatakan, membangun Indonesia perlu diawali dengan membangun desanya. Desa harus adaptif terhadap perubahan zaman.
"Termasuk perubahan yang terjadi dalam teknologi informasi. Desa jangan sampai menjadi penonton saja, tapi juga ikut terlibat memanfaatkan, bahkan mengembangkannya. Inovasi kepemimpinan Azwar Anas yang memprakarsai e-village budgeting bisa menjadi langkah awal yang baik," ungkap Dodi yang juga Ketua Program Studi Administrasi Publik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, Minggu (31/12/2017).
E-village budegting, kata Dodi, memudahkan pengelolaan keuangan desa. Membangun tradisi tata kelola keuangan yang transparan, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kepada publik.
"Namun tentu ini bukan soal teknologi saja, tapi juga membangun SDM-nya. Maka Banyuwangi mempersiapkan perangkat desa terlebih dahulu. Memang tidak mudah, tapi semuanya itu bisa dikerjakan," ungkap Dodi.
Menurut dia, apa yang dilakukan oleh Azwar Anas di Banyuwangi adalah mempersiapkan masa depan. Tahun depan dana desa yang dikucurkan pusat bisa sampai total triliunan rupiah untuk seluruh desa di Indonesia.
"Hadirnya E-village adalah oase perubahan yang memberikan bukti bahwa 'desa itu bisa'," imbuh Dodi.
Prestasi Azwar Anas, lanjut Dodi, dalam membangun e-village merupakan track record yang memiliki potensi bisa dilipatgandakan bila nanti misalnya dia berhasil jadi memimpin Jawa Timur.
E-Village bisa kembali diterapkan di Jawa Timur karena Azwar Anas adalah sosok pemimpin yang konsisten dengan misi dan berorientasi pada hasil.
"Ini akan menjadi masa depan yang menarik. Desa-desa di Jawa Timur secara berjamaah menjalankan e-village budgeting," kata Dodi.