Banyak Poros di Pilgub Jateng, Ganjar Pranowo: Cuma Dua Calon Enggak Asyik
Bakal calon gubernur PDI Perjuangan Ganjar Pranowo menanggapi santai poros baru yang digawangi PPP, Golkar dan Demokrat di Pilgub Jateng.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Bakal calon gubernur PDI Perjuangan Ganjar Pranowo menanggapi santai poros baru yang digawangi PPP, Golkar dan Demokrat di Pilgub Jateng.
Ia menilai semakin banyak calon maka kualitas demokrasi di Jateng akan makin baik.
"Enggak apa-apa, namanya pilkada ya semua membuat poros," ungkap Ganjar ditemui usai melantik kepala SMA, SMK, SLB se Jateng di gedung Gradhika, Selasa (2/1/2018).
"Artinya menggalang kekuatan masing-masing untuk mereka saling negosisasi, dan kemudian mendukung calonnya, jadi oke-ke saja," Ganjar menambahkan.
Baca: Pelatih Bali United Minta Keringanan Luis Milla untuk Dua Pemainnya
Baca: PSM Makassar TC di Bali, Kelompok Suporter Bali United Dilarang Bereaksi
Baca: Gonjang-ganjing Johan Alfarizie Bakal Merapat ke Bali United Menguat
Baca: Lolos Kualifikasi Liga Champions Asia, Bali United Bakal Ikut Piala Presiden
Menurut Ganjar lebih banyak partisipan atau calon yang dimunculkan di Pilgub Jateng akan lebih baik.
Dengan begitu nuansa demokrasi bakal terasa di Jateng. Karena representasi atau keterwakilan dari berbagai kelompok masyarakat semakin menunjukkan politik di Jateng dinamis.
"Kalau lebih banyak, kan membuat oh ternyata Jateng calonnya banyak. Dan banyak kandidat yang bisa menjadi calon pemimpin. Dari pada berdua (head to head), kan enggak asik," ucap dia.
Disoal apakah sudah mendapat rekomendasi dari Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ganjar mengaku rutin berkomunikasi.
"Kalau sudah siap tinggal mengumumkan saja, tinggal mencari hari yang baik saja," ujar dia didampingi Wakil Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko dan Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sri Puryono.
Ketika dimintai tanggapan adanya wacana Partai Demokrat yang ingin mencalonkan Sekda Jateng Sri Puryono sebagai calon gubernur, Ganjar menyatakan hal itu tidak menjadi persoalan.
"Boleh saja, wong dulu kan Sekda yang dulu juga maju kok (Hadi Prabowo). Boleh saja, pokoknya bagi saya sansoyo okeh sansoyo seneng (semakin banyak semakin senang)," katanya.
Sementara Sekda Jateng Sri Puryono yang berada di samping gubernur terlihat hanya tersenyum.
Ketika dimintai tanggapan mengenai rencana dirinya dicalonkan sebagai cagub, ia hanya menegaskan sampai saat ini tidak berminat menjadi cagub maupun cawagub.
"Saya tidak mencalonkan diri, cagub maupun cawagub. Saya jadi Sekda saja, setelah itu jadi dosen, setelah itu jadi takmir masjid," ucap dia.
Menurutnya, masa bakti yang akan berakhir pada 2020 mendatang karena memasuki masa pensiun, akan ia maksimalkan untuk mengabdi pada negara.
Sementara jika nantinya ada partai yang tetap mendaftarkan dirinya ke KPU, Puryono menyatakan, jika memang ingin mendaftarkan mestinya terlebih dahulu berkomunikasi dengan dirinya.
"Kalau didaftarkan kan mesti ngomong aku. Pokoknya saya tidak mencalonkan diri, saya mendampingi Pak Gub dan Pak Wagub, saya jadi orang professional saja," kata dia sambil tertawa.
Wagub Jateng Heru Sudjatmoko yang juga pengurus DPD PDI Perjuangan Jateng mengungkapkan dari informasi yang ia terima rekomendasi DPP akan disampaikan pada 4 atau 7 Januari 2018.
"Saya maunya mengintip di langit tertulis apa belum. Konon secara umum seperti itu (petahana berpeluang besar)," kata dia.