Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Karisma Mbah Moen dan Restu untuk Ganjar-Gus Yasin

KH Maimun Zubair atau biasa dikenal Mbah Moen berusia hampir 90 tahun. Dialah ulama dan kiai sepuh karismatik Nahdlatul Ulama.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Karisma Mbah Moen dan Restu untuk Ganjar-Gus Yasin
Tribun Jateng/M Nur Huda
HALAQOH - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berbincang dengan pengasuh Ponpes al-Anwar Rembang, KH Maemun Zubair, saat menghadiri Halaqoh Himpunan Alumni al-Anwar Sarang (HIMMA) Jateng-Jatim di Desa Banaran, Sambungmacan, Kabupaten Sragen, Sabtu (15/10/2016) malam. TRIBUN JATENG/M NUR HUDA 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Iswidodo

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - KH Maimun Zubair atau biasa dikenal Mbah Moen berusia hampir 90 tahun. Dialah ulama dan kiai sepuh karismatik Nahdlatul Ulama.

Usianya boleh sudah sepuh, tapi suaranya masih lantang berceramah. Ucapannya ditaati warga terutama kaum nahdliyin.

Perkataan Mbah Moen, ajengan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, ini juga sangat dihormati politisi Indonesia.

Pada Januari 2018 ini nama Mbah Moen makin sering disebut di media massa. Bukan hanya nasihat atau ceramahnya melainkan restu beliau yang mengizinkan Taj Yasin atau Gus Yasin menjadi bakal calon wakil gubernur mendampingi Ganjar Pranowo.

Mbah Moen selaku Ketua Dewan Syuro PPP merestui Taj Yasin mendampingi Ganjar di Pilgub Jateng. Ya, Gus Yasin adalah putra Mbah Moen. 

Baca: Sudirman Hanya Lewat Media, Ganjar Langsung Lobi Mbah Moen untuk Gus Yasin

Berita Rekomendasi

Baca: Ganjar-Gus Yasin Terima Rekomendasi PPP Diiringi Salawat Badar dan Takbir

Mbah Moen dan 8 putranya.
Mbah Moen dan 8 putranya. (Istimewa)

Putra Mbah Moen ada 10, terdiri dari 8 laki-laki dan 2 perempuan. Mereka yaitu KH Abdullah Ubab, KH Gus Najih, KH Majid Kamil, Gus Abdul Ghofur, Gus Abdur Rouf, Gus Muhammad Wafi, Gus Yasin, Gus Idror, Sobihah dan Rodhiyah.

Putra-putra beliau juga menjadi kiai, ustaz, serta politikus, mengikuti jejak sang ayah, yang pernah jadi anggota DPRD Rembang, serta anggota MPR RI tiga periode.

Pasangan bakal calon gubernur Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maemun Zubair (Ganjar-Yasin), akan mendaftar ke KPU Jateng, Selasa (9/1/2017) siang. Mereka diusung PDI Perjuangan, PPP, Demokrat, dan Nasdem, dengan total 48 kursi.

Pada Pilgub Jateng 2013, Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko diusung tunggal oleh PDI Perjuangan mendapat suara 6.962.417 atau 48,82 persen mengungguli pasangan Bibit-Rustriningsih.


Muncul pertanyaan kenapa PDI Perjuangan justru "bergandengan" dengan Demokrat, Nasdem dan menyandingkan bakal calon wagub dari PPP.

Ganjar menerangkan, koalisi yang dibangun semata-mata memenuhi permintaan tokoh agama, ulama dan masyarakat Jawa Tengah.

PDI Perjuangan bersama kelompok agama dan NU memperkuat NKRI. Karena Jawa Tengah sebagai barometer nasional maka harus kuat persatuan dan kesatuannya.

Maka dipilihlah sosok Taj Yasin putra KH Maimun Zubair, sosok kiai yang sering menekankan cinta dan membela tanah air adalah bagian dari iman.

Saking begitu besar karisma Mbah Moen, bakal calon gubernur Sudirman Said sebelumnya juga berencana meminang putra Mbah Moen untuk menjadi balon wakil gubernur. Tapi kalah cepat.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut meski Ganjar sering sowan ke Mbah Moen namun keputusan deal dengan Gus Yasin baru pada 3 Januari dan diumumkan 7 Januari.

Meski begitu, kubu Gerindra selaku pengusung Sudirman Said masih terus bergerak. Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menyebut masih mempertimbangkan nama dari putra Mbah Moen selain Gus Yasin.

"Putra Mbah Moen bukan cuma satu ya, kita lihat saja nanti," kata Fadli di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (8/1/2018).

Fadli menuturkan partainya masih mempertimbangkan beberapa nama yang akan dipasangkan dengan Sudirman Said. Ada dua atau tiga nama yang masih digodok untuk mendampingi Sudirman Said.

Di sisi lain, Gus Yusuf Chudlori pengasuh API Pondok Pesantren Salafi Tegalrejo, Magelang dan Ketua DPW PKB Jateng menyatakan menolak saat ditawari menjadi bakal calon wagub.

Alasannya mendapat amanah orangtuanya untuk mengurus ponpes. Pilkada Jateng belum selesai, bahkan baru dimulai. Semua kemungkinan masih bisa terjadi, meski hanya dalam hitungan jam.

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas