Servasius Kiik Tewas Kestrum Tepat di Hari Ulangtahunnya
Korban berprofesi sebagai tukang ojek dan penjual kue ini tinggal bersama isteri dan kedua anaknya di kos-kosan di Kelurahan Beirafu
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Edy Bau
TRIBUNNEWS.COM, ATAMBUA - Servasius Kiik (33), warga Kelurahan Beirafu, Kecamatan Atambua Barat, Kabupaten Belu ini tewas tersengat arus listrik, Senin (8/1/2018) pukul 16.00 Wita.
Servasius kesetrum di kamar mandi tempat kosnya.
Pria beristri dengan dua anak laki-laki yang masih kecil ini meninggal tepat di hari ulang tahunnya.
Jenazah Servasius telah dibawa ke RSUD Mgr. Gabriel Manek Atambua.
Informasi yang dihimpun di ruang jenazah RSUD Mgr. Gabriel Manek Atambua, Senin malam menyebutkan, Servasius yang berprofesi sebagai tukang ojek dan penjual kue ini tinggal bersama isteri dan kedua anaknya di kos-kosan di Kelurahan Beirafu.
Sesaat sebelum kejadian naas itu, korban hendak mandi karena akan ke kampung mengikuti acara kedukaan keluarga.
Diduga setelah mandi, korban hendak memutar balon lampu di kamar mandi untuk mematikan lampu sehingga saat itu langsung tersengat listrik.
Baca: Kemenpora Gelar Pertandingan Persahabatan Antar Negara di Lapangan SSB Bintang Timur Atambua
"Biasanya di kamar mandi kalau mau mandi harus putar balon listrik supaya nyala. Setelah mandi harus putar untuk padamkan. Mungkin saat itu tangannya basah dan hendak memutar balon sehingga langsung kena strum," kata salah satu tetangga kos korban.
Sumber itu menuturkan, mendengar panggilan korban, isterinya Eta Bui sempat berusaha menolong korban sehingga sempat terkena strum.
Beruntung tetangga kos lainnya datang dan mematikan meteran listrik sehingga isteri korban selamat.
"Padahal hari ini dia ulang tahun. Dia lahir tanggal 8 Januari 1985. Jadi genap 33 tahun," kata salah satu keluarga korban.
Keluarga korban dari Mandeu maupun dari Seon, Kabupaten Malaka berdatangan di ruang jenazah RSUD Mgr. Gabriel Manek.
Baca: Ibnu Tewas Kesentrum Saat Memegang Kabel Penjerat Babi Hutan yang Dibuatnya
Isteri korban terus meratapi suaminya yang sudah terbujur kaku tak bernyawa.
Semua keluarga menangis histeris termasuk ibu korban yang datang beberapa saat kemudian.
Mereka seolah tak percaya atas musibah itu. Sementara dua anak korban yang masih kecil tampak bingung dan gendongan sanak keluarga.
Sambil terus meratapi korban, isterinya Eta Bui mengatakan suaminya saat itu sedang mandi dan sempat memanggil dirinya dan mengatakan dirinya terkena setrum.
Salah satu keluarga korban, Vinsensius mengatakan pihak keluarga sudah pasrah terhadap kejadian tersebut dan memutuskan membawa korban ke rumah orangtuanya di Seon, Kabupaten Malaka untuk disemayamkan. (*)