Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Sebanyak lima anggota Kepolisian Resort Gunungkidul ditegur karena memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) yang berstatus pelajar.

Belasan lainnya dilakukan tindakan penilangan karena tidak membawa surat kelengkapan dan menggunakan alat keselamatan berkendara.

Kepala Seksi Propam Polres Gunungkidul, Ipda Soni Yuniawan, mengatakan, pihaknya melakukan operasi dengan menyasar anggota kepolisian yang dilakukan di Mapolres Gunungkidul.

Hasilnya banyak anggota polisi yang masih tidak tertib dalam berkendara dan tidak berdisiplin dalam penampilan.

"Kami melakukan periksaan surat-surat kendaraan dan kelengkapan administrasi dari anggota. Kami juga memeriksa surat kelengkapan jatidiri, dan pemeriksaan sikap tampang personel Polres Gunungkidul" ujar Soni, Rabu (10/1/2017).

Dari operasi yang dilakukan di Mapolres Gunungkidul, Rabu (10/1), pihaknya mendapati 17 pelanggaran.

Rinciannya pemberian 8 tilang safety belt, 3 tilang spion satu, serta satu tilang karena tidak membawa STNK.

Pihaknya pun langsung melakukan penindakan dengan penilangan. Pihaknya melakukan teguran terhada 5 anggota yang SIMnya masih berprofesi pelajar.

“Masa berlaku SIM khan 5 tahun, waktu itu (mereka) masih pelajar kemudian daftar polisi dan SIM masih berlaku. Karena ada perubahan status maka perlu diganti,” ujarnya.

Lanjut Soni, dirinya juga menemukan banyak anggota kurang rapi dalam mengenakan seragam.

Selanjutnya mereka yang terjaring diberikan arahan untuk merapikan penampilan.

“Performa anggota kepolisian harus bagus, demikian pula dengan sikap,” ucapnya.

Sementara itu, Kasat Lantas Polres Gunungkidul, AKP Mega Tetuko berharap agar anggota polri bisa menjadi pelopor tertib di ruang publik termasuk tertib berlalu lintas.

Dengan memberi contoh baik, tentu masyarakat akan mengikuti.

“Kami tidak tebang pilih, kalau ada yang melanggar, sekalipun itu anggota, kami akan tindak tegas,” tegas Mega Tetuko. (*)