Komplotan Curanmor Ini Beraksi Sesuai Pesanan
Baik pelaku dan penadah pencurian mobil pikap di kawasan Maguwoharjo mengakui bahwa saling kenal.
Editor: Sugiyarto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Pradito Rida Pertana
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Baik pelaku dan penadah pencurian mobil pikap di kawasan Maguwoharjo mengakui bahwa saling kenal.
Keduanya juga mengaku bahwa memiliki tugas masing-masing dalam memuluskan aksinya tersebut dan mendapat keuntungan jutaan rupiah.
Namun sayang, sebelum menikmati hasil, keduanya diciduk Satuan Reserse Kriminal Polsek Depok Timur.
Suranto (37), warga Boyolali, Jawa Tengah, pelaku yang berperan sebagai penadah mengatakan bahwa dia memang berperan sebagai orang yang bertugas menjualkan mobil tersebut ke pembeli.
"Iya, saya yang tugasnya jualin mobil curian itu," katanya, Kamis (11/1/2018).
Sementara itu, Rinto Ariyadi (46), warga Kendal, Jawa Tengah yang berperan sebagai pemetik atau eksekutor melakukan pencurian mobil karena sebelumnya sudah dipesani oleh penadah yakni Suranto.
Ia juga mengakui bahwa dalam melakukan aksinya hanya bermodalkan sebuah obeng.
"Saya congkel pakai obeng, kalau udah bisa nanti kabel kontaknya dikonsletin, dan sekitat 30 menit sudah bisa menyala dan langsung dibawa kabur. Kenapa jenis pikap karena tergantung pesanan saja," ujarnya.
Ia menambahkan, bahwa hasil dari penjualan mobil tersebut hendak digunakannya untun menanggung biaya berobat seorang anggota keluarganya yang sakit ginjal.
"Rencananya mobilnya mau dijual dan uangnya untuk berobat keluarga saya, sisanya untuk kebutuhan hidup. Tapi belum sempat laku dijual sudah diringkus aparat," pungkasnya. (*)