Ribuan Warga Nahdliyin Doakan Cak Imin
Menurut Kiai Sochib, sejak kepemimpinan Gus Dur, hingga sekarang, sosok santri belum lagi tampil menduduk pucuk tertinggi negeri ini.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BOJONEGORO - Tak kurang dari 5000 jamaah istighatsah kubra (doa bersama) di Pesantren Nurul Falah, Dander Bojonegoro, Jawa Timur kali ini mendoakan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa yang juga Panglima Santri, A Muhaimin Iskandar (Cak Imin), mampu mengemban amanat umat dan bangsa.
Pengasuh Pesantren Nurul Al Falah, Drs. KH Sochib Soim mengatakan, kegiatan ini digelar salah satunya sebagai wujud harapan besar sebagai warga Nahdliyin di Bojonegoro, agar sosok santri seperti Cak Imin dapat memimpin negeri, setidaknya dalam Pilpres 2019 mendatang.
“Kita berharap semoga Cak Imin dapat mendampingi Joko Widodo,” kata KH Sochib, Rabu (9/1/2018) malam.
Menurut Kiai Sochib, sejak kepemimpinan Gus Dur, hingga sekarang, sosok santri belum lagi tampil menduduk pucuk tertinggi negeri ini.
Dia bisa memastikan, jika santri mendapat kepercayaan dan amanat masyarakat, tentu akan melaksanakannya semaksimal mungkin. Tempaan kepemimpinan yang berbasis multicultural, toleransi, dan nasionalisme di pesantren, merupakan modal penting yang dimiliki Cak Imin.
Baca: Ini Alasan Jokowi Ajak Muhaimin Resmikan KA Bandara Soekarno Hatta
Secara terpisah, di hadapan sejumlah kiai dalam pertemuan rutin masyayikh di Pesantren Mambaul Maarif, Denanyar, Jombang, Jawa Timur, Pengasuh Ponpes Mambaul Ma'arif Denanyar Jombang, KH Abdul Salam Shohib mengapresiasi keakraban yang ditunjukkan Jokowi dan Cak Imin dalam acara peresmian kereta bandara di Jakarta, Rabu (2/1) malam.
"Menurut saya baik sekali dan tentu kami dari kalangan Santri juga bangga kalau Cak Imin ini bisa mendampingi Pak Jokowi," kata dia.
Melihat sepak terjang kepemimpinan Cak Imin, KH Salam menjelaskan, Cak Imin sangat berpotensi untuk menjadi Cawapres Jokowi. Menurut dia, Cak Imin telah mampu mempersatukan PKB yang sempat tercerai berai, sehingga menunjukkan bahwa Cak Imin mempunyai kapasitas dalam memimpin.
Tidak hanya itu, lanjut dia, Cak Imin juga selalu berkomitmen untuk menjaga toleransi di Indonesia. Karena itu, Cak Imin sangat berpotensi untuk menjadi orang nomor dua di negara ini. "Jadi kalau potensinya jelas baik ya," ucap kiai yang akrab disapa Gus Salam ini.
Cak Imin lahir dari kalangan santri. Ayahnya adalah Muhammad Iskandar, yang juga guru di Pondok Pesantren Manbaul Ma'arif. Menurut Gus Salam, dengan didampingi Cak Imin, Jokowi juga akan terbebas dari isu yang menyebutkan bahwa Jokowi anti-Islam.
"Menurut saya Pak Jokowi butuh teman seperti Cak Imin ini karena serangan-serangan selama ini kepada Pak Jokowi kan terkait dengan anti Islam hal-hal yang berkait dengan SARA," katanya.
Gus Salam mengatakan, Cak Imin akan dapat menutup isu-isu yang selama ini menyudutkan Jokowi karena Cak Imin bisa diterima dari kalangan Islam manapun, baik kalangan Islam kanan maupun Islam kiri. Bahkan, kata dia, Cak Imin bisa diterima oleh kalangan non Islam sekalipun. Buktinya, suara PKB juga banyak di Papua yang notabene masyarakatnya non Muslim.
"Dengan argumen-argumen yang diajukan Cak Imin mereka semua bisa menerima bahwa kita harus sama-sama sebagai warga negara ini menjaga NKRI yang berasaskan Pancasila," jelasnya.
"Kita harus berkaca pada Gus Dur yang bisa menjadi Presiden tanpa mengeluarkan biaya banyak, asalkan memang itu keinginan rakyat dan benar-benar punya komitmen yang baik dari Cak Imin untuk mensejahterakan rakyat dan membuat rakyat menjadi akur, tentram, adem ayem, indah," imbuhnya.