Napi Lapas Porong Pengendali Bisnis 10 Kg Ganja Didakwa Pasal Berlapis
Agus kembali berurusan dengan hukum lantaran mengendalikan bisnis narkotika jenis ganja seberat 10 kilogram.
Penulis: Muh Radlis
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Seorang narapidana Lapas Porong Sidoarjo, Agus Santoso menjalani sidang pembacaan dakwaan di Pengadilan Negeri (PN) Semarang.
Agus kembali berurusan dengan hukum lantaran mengendalikan bisnis narkotika jenis ganja seberat 10 kilogram.
Di hadapan majelis hakim, Agus didakwa telah melakukan perbuatan jahat tanpa hak atau melawan hukum menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan narkotika golongan I dalam bentum tanaman yang beratnya melebihi satu kilogram atau melebihi lima batan pohon yaitu satu paket ganja seberat 10 kilogram.
Baca: Kapolda Baru Jambi Sujud Syukur Ketika Tahu Ditugaskan di Tanah Kelahirannya
Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Semarang, Danang Suro Kusumo menyatakan, terdakwa mengendalikan bisnis narkotika saat berada di dalam sel tahanan Blok A wing 3/11 Lapad Kelas I Porong, Sidoarjo.
Terdakwa memerintahkan Mohammad Saddam Husain (terdakwa dalam berkas lain) untuk mengambil uang di Lapas Porong Sidoarjo.
"Uang ini digunakan untuk membayar ganja dari seorang pria bernama Teuku Wan di Aceh," ujar Danang, kemarin.
Setelah memberikan uang, terdakwa Agus memerintahkan Saddam mengambil paket kiriman kopi yang di dalamnya terdapat ganja seberat 10 kilogram di Kantor Pos Erlangga, Kota Semarang.
"Saddam mengajak rekannya, Surianto, berangkat ke Kota Semarang untuk mengambil kopi berisi ganja," katanya.
Baca: Sandi Mengaku Dapat Info dari Kadis Pendidikan Gaji Guru di DKI Mencapai Rp 31 Juta
Setibanya di Kantor Pos Erlangga, Kota Semarang, keduanya mengambil paket kiriman tersebut.
Saat mengambil paket itulah keduanya ditangkap anggota Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah.
Dari hasil pemeriksaan Labfor Bareskrim Polri cabang Semarang, barang bukti ganja tersebut termasuk golongan I nomor urut delapan lampiran Undang Undang nomot 35 tahun 2009 tentang narkotika.
JPU menjerat terdakea pasal 111 ayat (2) juncto pasal 132 ayat (1) Undang Undang nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
"Terdakwa juga diancam pidana pasal 114 ayat (2) juncto pasal 132 ayat (1) Undang Undang nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika," kata Danang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.