Foto-foto Sri Wahyuni, Bupati Talaud yang Dinonaktifkan Kemendagri Usai 2 Kali ke AS Tanpa Izin
Dengan perawakan yang tinggi dan paras ayu, wajar saja jika penampilan wanita yang gemar naik motor trail ini bak model.
Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM - Nama Sri Wahyuni Manalip mulai melambung setelah berhasil menjadi Bupati di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.
Talaud adalah salah satu pulau terdepan di bagian utara Indonesia yang berbatasan dengan negara Filipina.
Dikenal sebagai bupati muda dan cantik, gaya penampilannya sangat fashionable layaknya sosialita.
Dengan perawakan yang tinggi dan paras ayu, wajar saja jika penampilan wanita yang gemar naik motor trail ini bak model.
Dia juga cukup terkenal di lini masa, dengan follower ribuan di akun Instagram.
Foto-foto Bersejarah Arab Saudi Wanita Menonton Sepak Bola dan Hadir Showroom
Daftar Nama Calon Gubernur di 17 Provinsi, Nama Calon Versus Kotak Kosong, Hingga Aturan 1 Putaran!
Simak beragam penampilannya?
Ajak Putra-putri Daerah Pulang Kampung
Dilansir dari Tribun Manado, Bupati Kepulauan Talaud Sri Wahyuni Maria Manalip, mengajak para putra dan putri daerah untuk pulang kampung dan melihat langsung kemajuan yang saat ini telah terjadi di tanah kelahiran mereka.
Hal ini diucapkan ketika menghadiri Launching Festival Pulau Sara'a, Sabtu (10/6/2017) malam tahun lalu di depan Manado Town Square.
"Talaud yang sekarang sudah berbeda dengan yang dulu, untuk itu saya minta agar putra dan putri Kepulauan Talaud bisa pulang dan melihat langsung," kata Bupati.
Dia menambahkan pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud terus berkomitmen untuk membangun Infrastruktur, untuk terus menunjang pariwisata yang sedang digenjot.
Via Vallen Makin Hot, Ini Foto-fotonya Old & New, dari Kampung, Ketiak Hitam hingga Makin Chubby!
Foto-foto Seksi Dewi Perssik saat Liburan ke Pulau Maldives Bareng Suami dan Anak!
"Selain infrastruktur, kami juga membuka pintu sebesar-besarnya kepada semua investor, untuk datang ingin menanamkan modal di Kabupaten Talaud," ujarnya penuh semangat.
Festival pulau Sara'a sendiri dilaksanakan pada 4 Juli 2017 lalu yang bersamaan dengan perayaan Hari Ulang Tahun yang ke-15 Kepulauan Talaud.
"Menyambut HUT ke-15, kali ini kurang lebih ada delapan lomba yang akan memeriahkan festival Pulau Sara'a yakni Lomba Ampa Wayer, Seni Musik Bambu Entel, Seni Musik Hawayan, Perahu Hias, Pesona Desa, Voli Pantai, Seribu Ciuman Bunda Untuk Anak Paud, dan Tarik Tambang di Pantai," kata Bupati Sri Wahyuni kala itu.
4 Rahasia Pria Untuk Mendapatkan Sperma yang Banyak, Gesit, dan Berkualitas!
Perhatikan Bentuk Jenggot dan Kumis Bisa Mengungkap Sifat Pria yang Sebenarnya!
Lomba-lomba ini nantinya aka diikuti oleh setiap desa yang ada di Kepulauan Talaud. "Saya ingin semua desa bisa berpartisipasi, agar masyarakat bisa lihat pesona dan keindahan dari Pulau Talaud," ucapnya.
Robert Daniel Waloni staf Ahli Kementrian Pariwisata RI mengatakan, tahun 2017 Indonesia mendapat target mendatangkan wisatawan sebanyak 20 juta. Diharapkan dengan potensi dan pembenahan Kepulauan Talaud bisa mencapai target itu.
"Dengan festival seperti ini, akan memberikan kontribusi pencapaian target wisatawan Nasional. Untuk itu sepenuhnya kami sangat mendukung Kepulauan Talaud," ujar Robert.
Ia berharap, Bupati Talaud tidak henti-hentinya melakukan kegiatan seperti ini. "Harus terus dilakukan agar keindahanTalaud bisa terus diketahui banyak orang," pintanya saat itu.
***
Tulisan Tangan Anak Kecil Ini Mendadak Viral, Usai Tulis Permintaan Maaf pada Pemilik Mobil
Kisah Mahasiswi Diculik dari Parkiran dan Diperko5a di Belakang Gereja, Hingga Diajak Merampok!
Kado Buruk di Awal Tahun 2018
Kini di awal tahun 2018, hadiah kado kurang baik menghampiri Bupati Sri Wahyuni Manalip.
Dia dinonaktifkan sebagai Bupati oleh Kementerian Dalam Negeri.
Hal ini setelah dikeluarkannya Surat keputusan yang ditandatangani Menteri Dalam Negeri (Kemendagri) nomor 131.71-17 tahun 2018, yang menjelaskan tentang pemberhentian sementara Bupati Kepulauan Talaud.
Jemmy Kuemendong, Kepala Biro Pemerintahan dan Humas Pemprov Sulut mengaku sudah menerima surat keputusan soal pemberhentian sementara Bupati Talaud.
"Surat keputusannya sudah ada nanti besok akan diserahkan ke Bupati," ujarnya, dilansir dari Tribun Manado, Kamis (11/1/2018).
Sesuai keputusan itu, Bupati Talaud diberhentikan sementara karena melanggar undang-undang.
2 Wanita Ini Viral setelah Kepergok Nyuri di Toko, Ini Kata Sahabatnya yang Pernah Jadi Korban!
Sandiaga Harap Pilkada Serentak 2018 Contoh DKI Jakarta, Dirjen Sumarsono Minta Jangan Contoh!
Alasan Pemberhentian Sementara
Kasus pemberhentian sementara ini mencuat, setelah Bupati Sri Wahyuni Manalip mengadakan perjalanan ke luar negeri.
Kepergian Bupati ke Amerika Serikat ternyata tak dilengkapi surat izin dari Kementerian Dalam Negeri.
Tim dari Kemendagri pun turun untuk menyelidiki kasus ini.
Sosok bupati ini pun jadi sorotan dan ramai diperbincangkan di media sosial.
Pertama, dia dikenal dengan sosok penampilannya, yaitu cantik, modis, dan terkadang nyentrik.
Kedua, dia terbang ke negeri Paman Sam memenuhi undangan Presiden AS Donald Trump.
Soal kepergiannya ke Amerika Serikat ini yang cukup ramai diperbincangkan di media sosial, hingga menimbulkan beragam komentar.
Salah satunya adalah Jolly Horonis, seorang pegiat sosial budaya dan kemaritiman dari Manado.
Ia merespon sejumlah pertanyaan publik mengenai apa kira-kira maksud Presiden AS Donald Trump mengundang Bupati Talaud, yang letaknya cukup jaduh di kepulauan terluar Indonesia.
Saat itu Donald Trump juga mengundang Bupati Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) di provinsi Sulawesi Utara.
"Jika bisnis, kira-kira bisnis apa yang akan dibangun Trump di Talaud? Jika soal kepentingan luar negeri, bukankah otonomi daerah tidak memberi kewenangan daerah untuk urusan politik manca Negara?" tulis Jolly Horonis dalam Facebook.
Postingan lengkapnya:
Membaca link berita yang diposting teman di lini masa facebook tentang undangan presiden AS, Donald Trump kepada bupati kepulauan Talaud untuk hadir ke gedung putih sontak membuat beberapa teman ikut ambil bagian dalam berkomentar; http://lidik.net/presiden-amerika-donald-trump-undang-bupat….
Saya juga ikut ambil bagian berkomentar. Apa pasal yang menyebabkan beberapa teman itu tertarik mengomentari? Postingan teman itu diberi keterangan pembandingan bupati Talaud dan bupati kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro).
Kedua kabupaten ini adalah hasil pemekaran dari kabupaten induk Sangihe Talaud. Talaud lebih ke utara, sedangkan Sitaro lebih ke selatan dan memiliki jarak yang lebih dekat dengan kota Manado.
Talaud hebat Sitaro terpuruk. Itulah judul postingan link berita undangan trump kepada bupati talaud itu, oleh teman saya.Pembandingan yang dimaksud oleh teman saya ini semata karena pengaruh Negara adidaya itu yang tiba-tiba tak ada angin tak ada hujan langsung memberi undangan kepada bupati kabupaten paling utara Indonesia ini. Atau bisa saja teman saya ini punya maksud lain. Saya tidak bisa sembarang menebak.
Terlepas soal membandingakan dua bupati kabupaten di utara Indonesia ini, saya justru tertarik soal apa kepentingan trump di utara Indonesia saat ini. Jika bisnis, kira-kira bisnis apa yang akan dibangun Trump di Talaud? Jika soal kepentingan luar negeri, bukankah otonomi daerah tidak memberi kewenangan daerah untuk urusan politik manca Negara?
Bisnis orang nomor satu Negara adidaya ini yang masuk akal untuk kabupaten Talaud adalah perhotelan atau resort. Bisnis ini juga menyebar di beberapa tempat di Indonesia terlebih di Bali. Bukan tidak mungkin Trump akan kerja sama dengan pemerintah talaud untuk bisnis ini. Tentu hal positif bagi pertumbuhan pendapatan daerah jika benar bisnis ini akan dilakukan trump di Talaud.
Pertanyaan lain adalah, seberapa banyak pengunjung (wisatawan asing) datang ke Talaud? Apakah ada keuntungan yang besar didapatnya?
Jika urusan kepentingan luar negeri AS di utara Indonesia, bukankah lebih baik mengundang Retno Marsudi sebagai menteri luar negeri? Ini juga tentu lebih besar kewenangannya. Sri Wahyuni Manalip selaku bupati Talaud tidak memiliki kewenanga lebih dibanding Retno Marsudi dalam urusan politik manca negara.
Supaya tidak terjebak dalam dugaan dan prasangka lain tentang kepentingan Trump ini, sebaiknya kita membaca politik AS di utara Indonesia juga di kawasan pacifik.
Di Sulawesi Utara, AS telah menancapkan kakinya di kota Manado dengan program WOCnya dan gerakan sosial dengan kapal Rumah Sakit US Mercy yang beberapa tahun lalu mampir di teluk Manado dan mengunjungi pulau-pulau di Utara Indonesia ini.
Di Pasifik, tentunya kita harus menyangkupautkan kepentingan AS ini dengan kepentingan China. Di Pasifik, perseteruan dua Negara besar ini semakin hangat. Tentunya akan berdampak pada wilayah sekitarnya, yang dalam istilah perang asimetris disebut proxy war.
Di Sulawesi Utara, Cina telah bercokol di kota pelabuhan, Bitung dengan program Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Hal ini pernah diulas dalam tulisan saya terdahulu dan dimuat di Global review pimpinan Hendrajit.
Di Negara tetangga utara Indonesia, Filipina, hubungan AS sedikit renggang. Ini terbaca dari beberapa pidato presiden fenomenal Philipina, Rodrigo Duterte yang agak tak berpihak pada AS.
Juga dugaan keterlibatan AS pada kelompok Abu Sayyaf di Filipina yang oleh pegiat geopolitik dibaca sebagai gerakan yang sama di wilayah timur tengah. Gerakan ini dicoba di bagian pasifik karena bergesernya kepentingan dari timur tengah menuju pasifik. Hal ini menjadi isu hangat di kalangan pegiat geopolitik.
Undangan presiden AS, Donald Trump kepada bupati Talaud ini baiknya kita baca dari sudut geopolitik agar kita mampu mengantisipasi hal lain yang akan berdampak pada kepentingan kita sebagai Negara bangsa.
Apa pun niat Trump yang terkandung dalam undangan ini sebaiknya kita respon secara positif dan cerdik demi kepentingan Negara Republik Indonesia, yang dalam istilah Dirgo D Purbo dkk, disebut KENARI. Juga agar kita tidak selalu rugi dengan posisi silang yang menguntungkan NKRI ini secara geografis.
4 Jurus Ampuh Menghadapi Cewek Ngambek!
Operasi Plastik Berujung Maut, Jantung Perempuan Ini Berhenti Usai Bagian Tubuhnya Dirombak
Sudah 2 Kali ke Amerika Serikat
Keputusan penonaktifan sementara ini diambil setelah tim Kemendagri turun ke Talaud dan mengecek laporan soal pergi tanpa izin tersebut.
Dalam pengecekan, kepergian itu telah diakui Bupati Sri Wahyuni Manalip.
"Atas laporan daerah kepada tim Kemendagri yang langsung cek ke Pemda Sulut, bupati tersebut sudah 2 kali dalam sebulan pergi ke Amerika Serikat tanpa izin, dan Bupati mengakui hal itu," kata Tjahjo, Jumat (12/1/2018).
Kemendagri mengambil keputusan penonaktifan sementara tersebut berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah.
"Sesuai UU 23/2014, dinonaktifkan selama 3 bulan. Keputusan sudah saya tanda tangani," ungkap Tjajo.
Memiliki Ciri Khas Tersendiri
Sama seperti beberapa pejabat yang lainnya, ia memiliki ciri khas tersendiri yang membuatnya cukup populer.
Bahkan, ia acap kali disebut sebagai wanita perkasa seperti Menteri Susi Puji Astuti.
Selain menyukai traveling, ia juga sepertinya menyukai beberapa olahraga yang menguji adrenalin.
Ia pun tak segan membagikan foto-foto kegiatannya di akun Instgram miliknya @sri_manalip.
(Tribun-Medan.com/Abdi Tumanggor)
Berita ini sudah tayang di Tribun Medan dengan judul Foto-foto Keren Bupati Sri Wahyuni yang Dinonaktifkan Kemendagri karena 2 Kali ke AS Tanpa Izin
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.