Fakta-fakta Pembunuhan Solihati, Mayat Wanita Tanpa Kepala di Pasuruan
Lantas Hidayatullah diperiksa untuk memastikan bahwa mayat perempuan itu benar Solihati, ibunya.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, PASURUAN - Warga Pasuruan digegerkan dengan penemuan mayat tanpa kepala yang ditemukan di Kawasan Mangrove, Kelurahan Kepel, Kecamatan Bugul Kidul pada Kamis silam.
Setelah melalui proses identifikasi, mayat wanita itu bernama Solihati (60).
Kasatpolair Polres Pasuruan AKP Poerlaksno yakin bahwa mayat itu bernama Solihati lantaran sebelumnya pihaknya didatangi oleh seorang anak yang mengaku kehilangan ibunya.
"Yang datang ke sini itu Hidayatullah (39), mengaku sebagai anak kedua dari Solihati. Kata Hidayatullah, ibunya ini sudah hilang atau meninggalkan rumah sejak 7 Nopember 2017 lalu," papar dia dikutip dari Surya, Sabtu (20/1/2018).
Lantas Hidayatullah diperiksa untuk memastikan bahwa mayat perempuan itu benar Solihati, ibunya.
Baca: Polisi yang Diduga Korban Pembunuhan Dimakamkan di Borobudur
Ditemukan oleh nelayan setempat
Saat ditemukan, Solihati dalam kondisi yang mengenaskan.
Kepala dan tangan kiri Solihati sudah tidak ada.
Tak hanya sampai disitu, di tubuhnya juga ditemukan luka-luka yang cukup parah.
Solihati ditemukan dalam posisi terlentang membujur barat ke timur dan mengenakan baju warna hijau motif kembang.
Jenazah Solihati ditemukan pertama kali oleh Hamid yang notebene sebagai nelayan setempat.
Hamid menemukan jenazah Solihati tersangkut di pepohonan mangrove saat hendak berangkat melaut.
Kronologi Hilangnya
Solihati yang berusia sekitar 60 tahunan ini dilaporkan keluarga hilang sejak 7 November 2017.
Hidayatullah menuturkan ibunya pamit kepada ponakannya untuk mendatangi rumah keluarga di Kota Pasuruan.
Setelah kepergiannya itu, Solihati tak ada kabar lagi.
Hidayatullah pun mencari keberadaan Solihati hingga dirinya mendengar kabar penemuan mayat.
"Ibu saya itu sudah tua, usianya 60, daya ingatnya sudah berkurang. Dia juga seperti orang linglung dan gak inget apa - apa kadang ," kata Hidayatullah.
Hidayatullah menjelaskan ibunya itu mengalami masalah pada ingatan.
"Jangankan mengingat rumah saudaranya, mengingat nama anak dan cucunya pun, ibunya terkadang sudah lupa", ujarnya.
"Saya sangat sedih tapi juga seneng. Senengnya akhirnya ibu saya ditemukan meski bukan dalam kondisi yang saya inginkan," kata dia menambahkan.
Proses Penyelidikan Dihentikan
Proses penyelidikan dihentikan karena keluarga sudah bisa menerima kondisi korban yang mengenaskan itu.
"Kami tidak bisa apa - apa. Keluarga minta jenazah dipulangkan. Kami bantu prosesnya," papar dia.
Meski hingga kini belum dapat dipastikan Solihati meninggal karena menjadi korban pembunuhan atau bukan. (*)
Penulis: Dian Naren
Sumber: Surya