Kisah Warga Bantul Tak Bisa Turun dari Pohon Jati yang Terpaksa Dipanggilkan Tim Evakuasi
Rabu (24/1/2018) siang warga sekitar Kedaton, Pleret, Bantul berkerumun di lahan kosong seberang Museum Pleret.
Editor: Sugiyarto
Sementara Babinsa Koramil Pleret, Sudarman langsung memanjat pohon.
Rencana yang disusun adalah mengikat Imam dengan tali yang dibuat simpul berbentuk harnes ke badannya.
Sudarman yang bertugas memasang harnes ke tubuh Imam.
Warga dan petugas pun harap-harap cemas sembari berdoa rencana tersebut bejalan lancar.
Beruntung, Imam bisa dievakuasi dengan tali harnes disangkutkan ke cabang. Seperti prinsip katrol dengan mengulur tali yang dipegang oleh beberapa orang di bawah.
Begitupun petugas Babinsa yang juga diikat tali harnes demi keamanan dirinya sendiri saat proses evakuasi.
Sampai di bawah, tim medis langsung memeriksa Imam. Sementara Imam sendiri tampak lemas dan meminta untuk langsung istirahat saat itu juga di bawah pohon.
Hasil medis, tekanan darah, detak jantung dan tanda kesehatan Imam dinyatakan normal. Sementara warga tampak lega.
"Tadi memang badannya lemas waktu saya ikat, sepertinya dia habis sadar setelah pingsan, sempat diberi balsem, saya sempat kesulitan mengikat tali ke tubuh Pak Imam karena ruang untuk mengikat tali sempit, tapi secara keseluruhan semua berjalan lancar," kata Sudarman.
Tak berapa lama, Imam mampu berdiri dan bisa berjalan meski sambil dipapah petugas medis. Ia pun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu.
"Terimakasih atas bantuan dari bapak-bapak semua, tidak tahu tadi waktu di atas tiba-tiba saya pusing dan lemas," kata Imam.
Imam sendiri mengaku baru kali pertama merasakan lemas dan pusing ketika memanjat pohon.
Ia juga mengaku tidak sedang sakit atau punya riwayat penyakit dalam apapun.
Ditambah, memanjat pohon tinggi memang sudah menjadi keahliannya selama ini.