Pelaku Penyelundupan Narkoba Makin Kreatif
Maraknya penyelundupan narkoba (terutama jenis sabu) ke Indonesia lantaran hukuman bagi pelaku kejahatan narkoba sangat ringan
Penulis: Fatkul Alamy
Editor: Eko Sutriyanto

Laporan Wartawan Surya Fatkul Alamy
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Petugas harus selalu waspada dan jangan sampai lengah dalam memerangi penyelundupan narkoba lewat jalur udara yang masuk lewat Bandara Internasional Juanda Sidoarjo.
Jangan sampai kalah dikelabuhi pengedar dan kurir yang kian lihai dan profesional guna menyelundupkan narkoba.
Itulah ungkapan Arie Soeripan, Ketua DPD Gerakan Nasional Anti Narkoba (Granat) Jatim.
Dia menuturkan, maraknya penyelundupan narkoba (terutama jenis sabu) ke Indonesia lantaran hukuman bagi pelaku kejahatan narkoba sangat ringan.
Lantaran ringannya hukum di Indonesia terhadap penjahat narkoba, maka barang haram resebut makin subur masuk dan beredar ke masyarakat.
Bandar dan narkoba dari luar negeri terus menggerojoknya dengan memanfaatkan para Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
"Kalau di Malaysia, hukuman mati bagi penjahat narkoba. Ini beda dengan Indoensia, sangat ringan dan hukum seperti bisa dipermainkan serta dijualbelikan," tutur Arie, Rabu (24/1/2018).
Baca: Pengemudi yang Seret Polisi di Busway Positif Narkoba
Mengapa memanfatkan TKI? Menurut Arie lantaran TKI butuh uang dan mudah diperalat para bandar supaya mau membawa narkoba dengan segala cara supaya tak ketahuan petugas.
SDM yang dimiliki para TKI juga rendah. Yang penting bisa memperoleh uang banyak walaupun melawan hukum.
Selain itu, kata Arie, pihak maskapai penerbangan juga punya andil besar dalam penelundupan narkoba ke Indonesia, terutama Jatim.
Mengapa saat dari Malaysia atau negara luar negeri lolos dari pemeriksaan.
Atau jangan-jangan ada maskapai tertentu yang ikut ‘bermain’ dalam jaringan peredaran narkoba ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.