Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Batal Menikah di Rumah Makan, Aditya-Ratri Akhirnya Ijab Kabul di Kantor Polsek Laweyan

Saat resepsi akan dilaksanakan, kedua orangtua Aditya yakni Sumarso dan Endang tiba-tiba mendatangi rumah makan tersebut.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Batal Menikah di Rumah Makan, Aditya-Ratri Akhirnya Ijab Kabul di Kantor Polsek Laweyan
Tribun Jateng/Akbar Hari Murti
Ijab Kabul Aditya Bagus Febriantono dan Ratri Listiyorini di Mapolsek Laweyan, Solo, Jumat (26/1/2018). TRIBUN JATENG/AKBAR HARI MUKTI 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Akbar Hari Mukti

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Pernikahan yang tak biasa terjadi di Kota Solo, Jumat (26/1/2018) siang.

Pernikahan Aditya Bagus Febriantono (27), seorang pria lajang asal Mojosongo Solo, yang menikahi Ratri Listiyorini (30), seorang janda anak dua asal Pajang, Solo, menjadi tak biasa karena tempat pernikahan pasangan ini dilakukan di Kantor Polsek Laweyan, Solo.

Lantas mengapa pasangan ini bisa menikah di kantor polisi?

Kapolsek Laweyan, Kompol Santoso menjelaskan seharusnya resepsi pernikahan dilakukan di Rumah Makan Pring Sewu, Jajar, Solo, Jumat pagi.

Ia menjelaskan, saat resepsi akan dilaksanakan, kedua orangtua Aditya yakni Sumarso dan Endang tiba-tiba mendatangi rumah makan tersebut.

Baca: Polisi Kaget Pergoki Dua Pria di Dalam Kamar Kondisinya Setelah Telanjang

Berita Rekomendasi

Menurut Santoso, setelah kedua orangtua Aditya datang, terjadi kegaduhan di acara tersebut.

"Ibunya bahkan sempat teriak-teriak di pernikahan ini. Keduanya malah mau menyeret putranya yang mau menikah ini untuk pulang ke rumah," ungkap dia.

Karena kondisi tak kondusif waktu itu, ia menjelaskan satpam rumah makan hingga tukang parkir di depan rumah makan tersebut berusaha melerai kedua belah pihak.

Bahkan linmas setempat juga datang untuk meredakan situasi tersebut.

"Tetapi karena kedua orangtua Aditya ini tetap tak bersedia, maka mereka memanggil Polsek Laweyan untuk datang," ungkap Santoso.

Ijab Kabul Aditya Bagus dan Ratri Listiyorini di Mapolsek Laweyan_1
Ijab kabul Aditya Bagus Febriantono dan Ratri Listiyorini di Mapolsek Laweyan, Solo, Jumat (26/1/2018). TRIBUN JATENG/AKBAR HARI MUKTI

Menurutnya, setelah polisi datang, barulah mediasi bisa dilakukan.

Setelah mediasi tersebut dilakukan, kedua orangtua Aditya bisa mengerti dan pulang ke rumah mereka.

Baca: Demokrat Meradang Nama SBY Disebut Terlibat Kasus Korupsi e-KTP

"Kalau dari keterangan ibu Aditya, Ratri yang akan dinikahi anaknya ini memiliki masa lalu yang tak bisa diterima mereka. Tapi masa lalu yang seperti apa, kami tak bisa memberitahukannya," ujarnya.

Setelah kedua orangtuanya pulang ke rumah, Santoso mengatakan bila kedua pasangan ini diberi pilihan, apakah akan tetap melangsungkan pernikahan di rumah makan, di Kantor Urusan Agama (KUA) Laweyan, atau di Mapolsek Laweyan.

"Setelah dipertimbangkan masak-masak, baik keduanya dan juga saksi-saksi ingin untuk dilanjutkan ke Mapolsek Laweyan. Kami tak apa-apa, kami menyediakan tempat untuk masyarakat," ujarnya.

Berdasar pantauan, prosesi ijab kabul pasangan ini dilakukan pukul 11.20 WIB. Penghulu pernikahan bernama Hadi Muhammad.

Adapun sebagai mas kawin pernikahan, adalah uang tunai Rp 1 juta dan seperangkat alat salat.

Sementara Endang, ibu Aditya menjelaskan, ketidaksetujuan ia dan ayah Aditya karena menurut penuturan Endang, Ratri adalah perempuan yang punya masa lalu yang tak baik.

Ijab Kabul Aditya Bagus dan Ratri Listiyorini di Mapolsek Laweyan_2
Ijab kabul Aditya Bagus Febriantono dan Ratri Listiyorini di Mapolsek Laweyan, Solo, Jumat (26/1/2018). TRIBUN JATENG/AKBAR HARI MUKTI

"Pokoknya sampai saya meninggal pun, saya tak akan setuju. Alasannya, karena perempuan yang mau dinikahi anak saya ini orangnya tak benar," katanya.

Endang menceritakan, saat anaknya kenal dan berpacaran dengan Ratri, anaknya ini menjadi jarang pulang ke rumah.

Saat akan menikah pun, menurut Endang, tak ada obrolan tentang pernikahan dari Ratri maupun Aditya kepada mereka berdua.

Baca: Dewi Soekarno: Kasus Penggelapan Tak Ada Apa-apanya Dibandingkan Kudeta Militer yang Saya Alami

"Harusnya mereka itu ngomong! Ini kok diam saja. Saat kenal pun Aditya tak pernah pulang ke rumah," geram Endang.

Sementara usai pernikahan, baik Aditya maupun Ratri tak bersedia diwawancarai.

Aditya hanya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang memperlancar acara pernikahannya.

"Terimakasih baik kepada Polsek Laweyan dan teman-teman yang mau datang dan membuat pernikahan saya dan Ratri sukses," ujar Aditya.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas