Guru SMAN 7 Bandar Lampung Jadi Korban Penipuan Modus Hipnotis
Penipuan berkedok penjualan azimat diungkap Polresta Bandar Lampung. Dalam aksi terakhirnya, seorang wanita bernama Neneng Ida Wati menjadi korban
Editor: Sugiyarto
Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Penipuan berkedok penjualan azimat diungkap Polresta Bandar Lampung.
Dalam aksi terakhirnya, seorang wanita bernama Neneng Ida Wati menjadi korban. Perempuan yang mengajar di SMAN 7 Bandar Lampung ini ternyata teperdaya oleh akal bulus tersangka.
Dua warga Muara Enim, Sumatera Selatan diringkus aparat Polresta Bandar Lampung. Kedua pria bernama Amerdi (42) dan Nuryono (42) ini diduga merupakan anggota komplotan penipu dengan modus hipnotis.
Amerdi mengatakan, benda yang disebut azimat itu diperoleh dari sebuah toko kelontong di Muara Enim.
"Ini isinya istanbul (rajah). Nah, kalau artinya, isinya saya gak tahu," ujarnya sambil tersenyum, Jumat, 26 Januari 2018.
Bahkan, Amerdi mengaku tidak memiliki ilmu gendam apa pun.
"Saya gak ada ilmu gendam. Ya cuma membujuk agar (korban) terpengaruh," tuturnya.
Amerdi mengelabui korban dengan mengatakan bahwa azimat tersebut memiliki efek yang luar biasa. "Saya ngomong tahan kulit, dagangan laris, dan kalau gak punya anak bisa punya anak," pungkasnya.
Amerdi bersama Nuryono (42), juga dari Muara Enim, ditangkap polisi di Jalan Teuku Umar, dekat gerai BNI PT KAI Divre IV Tanjungkarang, Kamis, 25 Januari 2018.
Awalnya kedua pelaku diamankan oleh personel Satlantas Polresta Bandar Lampung sesaat setelah menghipnotis seorang wanita.
"Ya saya itu dengan Nuryono di Jalan Teuku Umar dapat Rp 8 juta dari ibu-ibu," ungkapnya. (*)