Bocah SD di Surabaya Gigit Tangan Penculiknya, Begini Respon Polisi
Apalagi kabar tersebut beredar melalui media sosial (medsos) dan keluarga korban tidak melapor ke polisi.
Penulis: Fatkul Alamy
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Polsek Tandes Surabaya terus melakukan penyelidikan terhadap kasus percobaan penculikan terhadap pelajar kelas 3 Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Manukan Kulon Surabaya.
Apalagi kabar tersebut beredar melalui media sosial (medsos) dan keluarga korban tidak melapor ke polisi.
Kapolsek Tandes Surabaya, Kompol Sofwan mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki secara mendalam. Ini dilakukan guna memastiakan apakah percobaan penculikan itu benar atau tidak. Kini polisi sedang mengumpulkan keterangan dan memeriksa saksi-saki.
"Kami terus mengumpulkan keterangan dari para saksi. Akan kami beberkan besok (Selasa, 30/1/2018) hasil penelusuran kami," kata Sofwan, Senin (29/1/2018).
Sofwan menuturkan, dari penelusuran yang sudah dilakukan anggotanya, ada warga sekitar mendengar peristiwa terjadi, Sabtu (27/1/2018) lalu.
Saat itu, korban yang pulang dari sekolah, mengaku dibekap satu dari dua orang pria. Tapi, korban melawan dengan cara menggigit tangan pelaku lalu mengambil batu paving .
Baca: Terduga Penganiaya KH Umar Basri Diamankan Polisi, Pengakuannya Bikin Kaget
Kejadian tersebut juga dinggah akun Facebook Topek Grafindo menulis status kejadian itu. JUga ada foto capture WA dan foto polisi berkomunikasi dengan seorang siswa.
Unggahan Facebook Topek Grafindo, yakni :
'Di himbau waspada, hari Sabtu kemaren siswa SDN manukan kulon 2 klas 3 pulang sekolah tiba" di bekap sm pria bertato ada 2 orang pelaku yg satunya bekap yg satunya standby di motor untungnya siswa tersebut gigit tangan pelaku dan langsung bisa melarikan diri, aku barusan di kasih kabar temenku yg rumahnya tetangga korban, peristiwa tersebut sudah dilaporkan dan skrg daerah manukan kulon siaga/waspada 1 mohon perhatiannya ya ibu" , semoga putra putri kita selalu dihindarkan dri para penjahat dan selalu di lindungi Allah SWT'.
Sementara seorang anggota Polsek Tandes yang tidak mau disebutkan namuanya menuturkan, kasus tersebut sedang didalami. Ini dilakukan untuk mengetahui apakah pristiwa itu benar-benar terjadi atau tidak.
"Orangtuanya tidak mau melaporkan kejadian ini, cuma menulis lewat WA ke tetangganya supaya waspada. Saya ini sedang di lapangan mengumpulkan keterangan lengkapnya dari beberapa saksi," ucap seorang anggota Polsek Tandes.