Pertanyaan ''Kapan Kawin?'' Berujung Maut, Korbannya Sedang Hamil Tua
pelaku menghabisi nyawa korban, yang tak lain adalah tetangganya, Kamis (28/1/2018). Padahal, korban dalam kondisi hamil tua.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Pertanyaan "kapan kawin?" yang dilontarkan seseorang kepada orang lain yang berstatus jomblo berujung maut.
Faiz Nurdin (28) alias Nurdin, warga Kampung Pasir Jonge, Desa Sukawangi, Kecamatan Singajaya, Garut, Jawa Barat, tersinggung saat Iis Aisyah (32) menanyakan hal itu padanya.
Baca: Gadis Wonogiri Ini Bak Cinderella Karena Dinikahi Bule Kaya dan Tampan, Tapi Dicibir
Emosinya memuncak sehingga kehilangan akal sehat. Ia lantas menghabisi nyawa Iis, yang tak lain adalah tetangganya, Kamis (28/1/2018). Padahal, Iis dalam kondisi hamil tua.
Mayat Iis ditemukan keesokan hari setelah kejadian, Jumat (19/1/2018). Warga curiga karena tak melihat Iis kelar dari rumah di pagi harinya.
Baca: Lihat Kemampuan Mengagumkan Anak Tunagrahita Merancang Busana
Iis terbujur kaku di kamarnya, seperti dilansir Tribun-Video.com dari Kompas.com, Selasa (20/1/2018).
"Motifnya sakit hati karena omongan korban yang bilang agar pelaku segera menikah karena teman sebayanya sudah punya anak," ucap Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna saat ekspose kasus pembunuhan tersebut di Mapolres Garut, Senin (29/1/2018).
Menurut Budi, pelaku melewati rumah korban saat hendak mengunjungi rumah neneknya. Korban, yang sedang duduk di depan rumah, sambil bercanda, menanyai pelaku perihal kapan masa lajangnya berakhir.
Baca: Waria di Aceh Dididik Jadi Pria Tulen, Begini Prosesnya
Pelaku rupanya jengkel. Ia mendatangi rumah korban usai magrib dengan alasan bertamu.
"Korban menyuguhi minuman. Saat akan menyimpan Al Quran, pelaku mengikuti dari belakang, mendorong korban hingga terjatuh, dan langsung dicekik," kata Budi.
Budi menyatakan bahwa pelaku mencekik korban hingga tewas. Pelaku juga menggigit jari korban hingga berdarah, yang ketika itu hendak dicolokkan pada matanya sebagai bentuk perlawanan.
Pelaku kemudian mengambil uang Rp800 ribu dan ponsel korban.
Setelah melakukan olah TKP, autopsi jenazah korban, dan meminta keterangan dari sejumlah saksi, polisi menemukan bahwa bukti-bukti mengarah pada pelaku.
"Namun, pelaku sudah kabur duluan ke Jakarta sehingga saya langsung tugaskan anggota dipimpin langsung Kasatreskrim mengejar ke Jakarta. Sabtu (27/1/2018), pelaku ditangkap di Terminal Kalideres dan terpaksa ditembak di kaki karena melawan," ujar Budi.
Pelaku mengakui telah merencanakan tindakannya, sehingga ia akan dijerat dengan pasal pembunuhan berencana.
"Dijerat pasal berlapis, pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman seumur hidup," katanya.
Sementara itu, Ramdani (45), suami korban, meminta agar pelaku dihukum mati.
"Saya pasrah menerima kejadian ini, tetapi nyawa harus dibayar nyawa," kata Ramdani.
Sedangkan Aat Atikah (56), ibu korban, mengaku tidak menyimpan dendam pada pelaku, yang telah menghabisi nyawa putri semata wayangnya.
"Kalau bertemu, saya mau peluk, saya mau usapin kepalanya, dan saya tanya, 'Kenapa bisa sekeji itu pada anak saya.' Saya tidak dendam, biar almarhum tenang," ucap Atikah.(*)
TONTON JUGA: