Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Eddy Fitriady

TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Instruksi Bupati Aceh Besar, Ir Mawardi Ali mewajibkan seluruh pramugari dari maskapai yang mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blangbintang, Aceh Besar, berjilbab (kerudung) mulai direspons.

Salah satunya maskapai penerbangan, Garuda Indonesia, mulai hari ini, Kamis (1/2/2018) mewajibkan seluruh pramugarinya yang mendarat di SIM mengenakan kerudung.

Hal itu terlihat dari sebuah video berdurasi singkat yang menyebar cepat di layanan berbagi pesan, pagi ini.

Video tersebut diambil di area kedatangan domestik Bandara SIM Blangbintang.

Pantauan Serambi, dalam video terlihat sejumlah pramugari keluar dari pintu kedatangan domestik.

Baca: Suara Presiden Meninggi: Kalau Dapat Stan Dekat Kamar Kecil Nggak Usah Ikut Pameran

Ada yang berseragam oranye dan ada pula yang berpakaian biru.

Namun pemandangan yang tidak biasa tampak pada bagian kepala para pramugari itu.

Mereka yang lazimnya memperlihatkan rambut ala salon, kini tampak berkerudung.

Secara keseluruhan tidak banyak yang berubah dari penampilan pramugari itu.

Hanya kepala ditutup kerudung yang tidak terpasang sempurna, sedangkan bagian roknya masih terbelah seperti seragam standar pramugari maskapai tersebut.

Baca: Fifi Sebut Julianto Tak Juga Tinggalkan Veronica Meski Sudah Diperingatkan Ahok

General Manager Garuda Indonesia Cabang Banda Aceh, Sugiyono yang dikonfirmasi pagi ini mengaku pihaknya sudah memberlakukan kerudung bagi para pramugari mulai 1 Februari 2018.

Hal itu dilakukan untuk menindaklanjuti instruksi Bupati Aceh Besar beberapa waktu lalu.

"Garuda menjunjung tinggi kearifan lokal dan menghormati serta siap melaksanakan aturan tersebut. Mulai hari ini, Kamis (1/2/2018) kami mulai menjalankan aturan tersebut," ujar Sugiyono.