TRIBUNNEWS.COM,  SEMARANG - Pertamina MOR IV berhasil memberangkatkan kapal untuk mengirimkan BBM sebanyak 115 kiloliter dari pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, ke Karimunjawa, Jepara, Sabtu (3/2/2018) pukul 02.00 WIB.

Kapal ini akan menempuh perjalanan sekitar 18 jam.

"Dengan keluarnya izin Syahbandar Tanjung Mas, kami berangkatkan 115 kl. Perinciannya pertalite 65 kl, biosolar 45 kl, dan dexlite 5 kl," tutur Manager Communication and CSR MOR IV, Andar Titi Lestari, dalam rilis kepada Tribunjateng.com.

Andar menambahkan, pengiriman elpiji ke Karimunjawa sudah dilakukan melalui Pelabuhan Jepara pada Jumat (2/2/2018) pukul 05.00 WIB.

Ada 1.500 tabung elpiji 3kg yang diangkut Kapal Sumber Makmur.
‎‎
"Waktu tempuh ke Karimun Jawa diperkirakan sekitar 18 jam karena aspek kehati-hatian dan keselamatan produk menjadi prioritas kami," tambahnya.

Pengiriman BBM dan elpiji bagi warga Karimunjawa harus menunggu sejak 10 Januari lalu.

Syahbandar akhirnya menerbitkan Surat Perintah Berlayar karena pertimbangan cuaca yang sudah membaik.

Kapal pengangkut BBM baru bisa berlayar pukul 02.00 setelah persiapan yang matang.

Andar mengatakan. pengiriman BBM dan elpiji secara terpisah dari Semarang dan Jepara.

Masing-masing menggunakan Kapal Salim dan Kapal Sumber Makmur.

"Jumlah yang dikirim menurut kami lebih dari cukup dibandingkan dengan rencana sebelumnya yang hanya 75 kl. Kami mengantipasi tingginya konsumsi masyarakat Karimunjawa," tandas dia.

Bagaimana dengan masukan mengenai tangki penyimpanan BBM?

Pertamina akan mengoptimalkan tangki timbun di SPBU Kompak yang mampu meng-cover selama 7-10 hari.

Kemudian memanfaatkan kapal pengangkut BBM sebagai floating storage untuk waktu yang lebih panjang lagi.

"Pertamina tetap berkomitmen dalam upaya pemenuhan kebutuhan energi nasional khususnya BBM dan elpiji di daerah-daerah Remote sekali pun, seperti Karimunjawa," terang Andar. (*)