Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Usulan Biaya Komunikasi Rp 720 Juta Dicabut oleh Dua Jubir Pemprov Aceh

Saifullah mengatakan pihaknya tetap menjalankannya sesuai kepercayaan dan mandat yang diberikan oleh Gubernur Aceh, meski dengan fasilitas seadanya

Penulis: Masrizal Bin Zairi
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Usulan Biaya Komunikasi Rp 720 Juta Dicabut oleh Dua Jubir Pemprov Aceh
Kolase/Serambinews.com
Juru Bicara Pemerintah Aceh, Saifullah Abdul Gani dan Wiratmadinata usulkan dana operasional Rp 1 juta/orang/hari selama setahun. 

Laporan Watrtawan Serambi Indonesia Masrizal 

TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Dua juru bicara (jubir) Pemerintah Aceh, Wiratmadinata SH MH dan Saifullah Abdulgani SST MKes mencabut usulan biaya operasional yang diusulkan kepada Wakil Gubernur Aceh pada 22 Januari lalu.

Usulan yang belum sempat disahkan itu memuat biaya komunikasi dengan stakeholders sebesar Rp 1 juta/orang/hari selama tahun.

Jika ditotalkan biaya komunikasi kedua jubir tersebut dalam setahun mencapai Rp 720 juta.

Tak hanya itu, dalam usulan tersebut kedua jubir ini juga meminta fasilitas penunjang kerja seperti Macbook Pro retina display, tablet PC dengan spesifikasi layar retina, dan voice recorder atau perekam suara dengan spesifikasi digital masing-masing dua unit.

Informasi pencabutan usulan tersebut dibenarkan oleh Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Aceh, Mulyadi Nurdin Lc MH saat dihubungi Serambinews.com.

Baca: Dua Jubir Pemprov Aceh Ini Usul Biaya Operasionalnya Rp 2 Juta per Hari

Berita Rekomendasi

"Iya benar, tadi Bang Wira ada komunikasi dengan saya meminta agar usulan tersebut dicabut saja," katanya.

Sebelumnya, Saifullah Abdulgani juga memberikan penjelasannya tujuan dari usulan biaya operasional dinas jubir.

Dia mengatakan, biaya tersebut diusulkan untuk dialokasikan dalam bentuk anggaran belanja Biro Humas Setda Aceh.

"Sama sekali bukan untuk diambil, dipegang, atau dikelola oleh Juru Bicara," katanya.

"Apabila usulan biaya operasional silaturahmi dan komunikasi juru bicara dengan stakeholders tersebut dinilai tidak pantas maka kami mencabut kembali usulan tersebut," lanjutnya.

Terkait dengan tugas juru bicara, Saifullah mengatakan pihaknya tetap menjalankannya sesuai kepercayaan dan mandat yang diberikan oleh Gubernur Aceh, meski dengan fasilitas seadanya.

Baca: Vokasional untuk Madin, Jubir Khofifah-Emil: Ketika Siswa Lulus, Mereka Bisa Langsung Siap Kerja

Ia berharap dengan penjelasan tersebut dapat mengakhiri kontroversi mengenai usulan biaya operasional jubir di tengah-tengah masyarakat.

Saifullah juga tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada pihak yang telah membocorkan salinan usulan itu.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada oknum-oknum yang telah membantu menyebarluaskan surat usulan tersebut kepada masyarakat, sehingga masyarakat teredukasi bahwa Juru Bicara tidak dapat memfasilitasi hal-hal yang memiliki konsekwensi anggaran—termasuk ucapan selamat atau ucapan duka melalui media massa," demikian Saifullah Abdulgani.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas