Separuh Jumlah Korban Tewas di Tanjakan Emen Sejak 2014 Terjadi Minggu Lalu
Tanjakan Emen memang dikenal sebagai daerah yang rawan kecelakaan, dan sudah banyak memakan korban.
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, SUBANG - Kecelakaan yang mengakibatkan tergulingnya bus, Sabtu (10/2/2018) di Tanjakan Emen Subang, Jawa Barat bukanlah yang pertama kalinya.
Tanjakan Emen memang dikenal sebagai daerah yang rawan kecelakaan, dan sudah banyak memakan korban.
Sejak 2014, tercatat paling tidak ada 54 korban tewas kecelakaan di tanjakan tersebut.
Dari 54 korban tewas, separuhnya meninggal dalam kecelakaan yang terjadi Sabtu (10/2/2018) kemarin.
Berikut daftar kecelakaan yang pernah terjadi di Tanjakan Emen, Subang yang dihimpun TribunnewsBogor.com dari berbagai sumber.
Baca: Kupat Tahu Mirasa Beringin, Bumbu Kacangnya Lembut dan Wangi
Baca: Kisah Haru Kartika Putri yang Resmi Berhijrah, Hapus Foto Aurat Hingga Bergetar Dengar Hal Ini
Kecelakaan maut ini terjadi pada bulan November 2004, yang melibatkan bus pariwisata asal Jakarta yang hendak pulang dari arah Bandung.
Sopir bus tidak kuasa mengendalikan bus, lalu tergelincir dan terbalik.
Hasil penyidikan, diduga rem blong dan kondisi ban yang sudah gundul.
Kecelakaan ini mengakibatkan tiga orang tewas dan belasan lainnya luka.
2. Tahun 2009, tujuh tewas
Kecelakaan maut pada September 2009 melibatkan bus Parahyangan yang membawa 41 orang setelah pulang wisata dari Gunung Tangkuban Perahu.
Bus tersebut mengalami rem blong, sehingga menabrah sebuah mobil lalu terguling beberapa kali.
Sebanyak tujuh orang tewas merupakan warga Buaran, Serpong, Tangerang Selatan, dan belasan lainnya mengalami luka berat.
3. Tahun 2011, tiga tewas
Kecelakaan berikutnya terjadi pada 7 Oktober 2011, yang menimpa penumpang minibus pariwisata yang membawa wisatawan asal Belgia.
Bus ini sempat mengebut dari arah Tangkuban Perahu, lalu kehilangan kendali hingga menabrak tebing jalan.
Tiga penumpang dilaporkan tewas di tempat, dan sembilan lainnya mengalami luka berat.
4. Tahun 2012, empat tewas
Kecelakaan lainnya melibatkan bus Dian Mitra yang berasal dari arah Tangkuban Perahu menuju Ciater.
Bus tersebut membawa 20 wisatawan asal Taiwan.
Bus tersebut menabrak motor, sehingga oleng dan menabrak tebing, lalu terguling menutupi jalan.
Sebanyak tiga warga negara Taiwan dan seorang pemandu wisata meninggal di tempat.
Korban lainnya sebanyak 26 orang harus mendapat perawatan di RS Hasan Sadikin Bandung.
Kejadian ini berlangsung pada bulan Oktober 2012.
Baca: Polisi Gunakan Drone untuk Olah TKP Kecelakaan Maut di Tanjakan Emen
Baca: Pendaftaran Pemain untuk Liga 1 Dibuka, Persib Daftarkan Michael Essien?
5. Tahun 2014, sembilan tewas
Kejadian yang sama menimpa rombongan pelajar SMA Nurul Huda Cengkareng saat pulang berlibur dari Tangkuban Perahu.
Kejadian ini terjadi pada tanggal 17 Juni 2014.
Bus pariwisata Aladin membawa 54 penumpang ini menabrak mobil minibus, lalu terguling.
Sebanyak sembilan orang tewas, yang terdiri atas guru dan murid.
6.Tahun 2017, satu tewas
Tabrakan melibatkan minibus Isuzu dengan nomor polisi B 7085 KDA, sepeda motor CBR dan mobil Xtrail engan nomor polisi B1759 FKJ, pada hari Minggu, tanggal 2 April 2017.
Bukan bus, kecelakaan ini dialami oleh satu keluarga yang menaiki minibus dari arah Bandung menuju Subang.
Mobil minibus ini kehilangan kendali hingga menabrak satu motor serta dua mobil lainnya.
Akibat kecelakaan tersebut, satu orang pengendara sepeda motor meninggal dunia dan tiga penumpang minibus mengalami luka berat.
7. Tahun 2018, 27 tewas
Kecelakaan pada hari Sabtu (10/2/2018) ini mengakibatkan korban tewas lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yakni 27 orang.
Bus yang mengangkut sekira 50 rombongan anggota koperasi itu, baru saja meninggalkan wisata kawah Gunung Tangkuban Perahu untuk kembali pulang ke Tangerang Selatan via Tol Cipali.
"Bus menuju Subang kota dari arah Bandung. Saat melintas turunan panjang dan berkelok, bus tidak terkendali karena diduga rem blong dan menabrak sepeda motor dengan nomor polisi T 4382 MM. Bus kemudian menabrak tebing sebelah kiri jalan dan terguling di bahu jalan," ujar Kapolres Subang AKBP M Joni.
Mitos
Tanjakan Emen ini terkenal dengan kisah mistis dan mitos yang sudah melegenda di kalangan masyarakat.
Mitos tersebut ada dalam dua versi.
Mitos dalam versi pertama, penamaan Tanjakan Emen sendiri berawal dari sebuah kecelakaan maut yang terjadi sekitar tahun 1960.
Emen adalah sopir oplet jurusan Bandung-Subang yang biasa mengemudi di malam hari.
Namun nahas, kala itu oplet yang dikendarainya terguling hingga terbakar.
Tubuh Emen pun ikut terbakar hidup-hidup.
Versi kedua, Emen adalah korban tabrak lari di kawasan angker tersebut.
Konon, mayatnya disembunyikan di semak belukar dan pepohonan rimbun di kawasan Tanjakan itu.
Sejak saat itulah, beragam kecelakaan maut dan kejadian aneh kerap kali terjadi di kawasan tanjakan ini.
Seperti kendaraan yang tiba-tiba mogok, sopir atau penumpang yang kesurupan atau kerasukan hingga terjadi kecelakaan maut.(*)
Walau Dihantui Cuaca Buruk saat TC, Persib Bandung Tetap Berlatih https://t.co/w8cKSJEcmm via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) February 11, 2018