Sopir Sudah Minta Ganti Bus ke Manajemen tapi Tak Direspon
Keterangan itu, akan didalami pihak kepolisian. Pihak manajemen akan dipanggil untuk dimintai keterangan.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bus pariwisata Premium Passion terlibat kecelakaan fatal di Tanjakan Emen, Kabupaten Subang, Jawa Barat, saat membawa rombongan wisatawan asal Ciputat, Tangerang Selatan, berwisata, hingga menyebabkan puluhan orang meninggal dunia Sabtu (10/2/2018).
Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Prahoro Tri Wahyono mengatakan, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara, kecelakaan ini disebabkan bus bernomor polisi F 7959 AA itu mengalami rem blong.
Sopir bernama Amirudin telah diperiksa polisi. Amir mengaku sudah menyampaikan ke pihak manajemen PO (Perusahaan Otobus Premium Passion), terkait masalah rem tersebut.
Baca: Tanjakan Emen Sudah Memakan 54 Korban Tewas Sejak 2014, Separuhnya Terjadi Sabtu (10/2/2018) Kemarin
Baca: Penggali Kubur Pingsan saat Makamkan Dua Saudaranya yang Tewas di Kecelakaan Maut Tanjakan Emen
Amir sempat menghentikan bus, di sebuah rumah makan untuk mengecek kendaraan.
"Sang sopir sudah menyampaikan minta ganti mobil karena merasa sudah ada masalah di rem bus tersebut," ujar Prahoro.
Namun, berdasarkan keterangan Amir kepada penyidik kepolisian, keluhannya itu tidak mendapatkan respon dari pihak manajemen.
"Tapi tak direspon oleh manajemen. Terus mekaniknya menyampaikan itu bisa diakali. Ternyata ada kebocoran di selangnya," ujarnya.
Keterangan itu, akan didalami pihak kepolisian. Pihak manajemen akan dipanggil untuk dimintai keterangan.
"Yah nanti kita periksa semuanya siapa saja kemungkinan jadi tersangka. Sopir sudah dimintai keterangan dan statusnya tersangka," ujar Prahoro.
Menurut Prahoro, sang sopir mengatakan, tak ada masalah saat memberangkatkan bus sampai ke Lembang.
"Tidak masalah pas berangkat. Masalahnya ada di Lembang mau balik. Kondisinya dari titik keberangkatan ke lokasi kejadian itu turunan sepanjang dua kilometer," ujar Prahoro.(*)
6 Fakta Penyerangan di Gereja Santa Lidwina Sleman, Berikut Kronologi dan Identitas Pelaku https://t.co/i3YuulqJEV
— Tribun Jabar (@tribunjabar) February 11, 2018