Khofifah dan Emil Dapat Nomor Urut 1, Ini Komentar Sang Cawagub
Usai ditetapkan oleh KPU sebagai pasangan calon dengan nomor urut 1, pasangan ini mengaku angka ini adalah angka yang menggembirakan.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Aura bahagia dan lega karena mendapat nomor urut 1 dalam pencalonan Pilgub Jawa Timur 2018 terlihat dari raut wajah cagub dan cawagub Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak.
Usai ditetapkan oleh KPU sebagai pasangan calon dengan nomor urut 1, pasangan ini mengaku angka ini adalah angka yang menggembirakan.
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Emil saat diwawancara pasca acara.
Baca: Jurus Maut Julianto Tio yang Bikin Veronica Tan Klepek-klepek Lalu Khianati Cinta Ahok
"Kita tidak memungkiri bahwa nomor 1 ini menggembirakan bagi semua barisan relawan kita. Karena kita memang ingin mengantarkan Bu Khofifah menjadi nomor satu di Jawa Timur," kata Emil.
Menurutnya setelah ini tim akan berjuang keras dengan tetap menjaga kesantunan dan menjaga proses kampanye yang sehat.
Tidak hanya itu, menurut Emil, kesantunan menjadi penting seperti prinsip kesatuan Jawa Timur setelah Pilgub pun, Bhineka Tunggal Ika harus tetap terjaga.
Namun, berbeda dengan Khofifah, menurutnya, pada prinsipnya nomor satu atau dua intinya bukan pada angka.
"Prinsipnya kita akan bekerja keras supaya bisa mendapatkan mandat untuk memimpin Jawa Timur. Sebagaimana kami sudah memformat dalam Nawa Bakti Satya," ucap Khofifah.
Hingga saat ini Khofifah dan tim masih belum bersedia membocorkan apa isi sembilan program prioritas yang akan dibaktikan untuk memuliakan masyarakat Jawa Timur itu.
"Nawa Bakti Satya akan kami sampaikan bersamaan dengan peresmian Rumas Aspirasi Warga Jawa Timur di Jalan Diponegoro, besok," kata Khofifah.
Nawa Bakti Satya itu dikatakan Khofifah memuat hal-hal yang diharapkan bisa menjawab kebutuhan warga Jawa Timur.
Sebagaimana sudah dilakukan survei oleh tim pada tanggal 29 Januari lalu, bahwa ada tiga hal yang meniadi harapan dan kebutuhan warga Jawa Timur untuk bisa dijawab oleh gubernur dan wakil gubernur mendatang.
"Tiga besar itu yang pertama adalah masalah pengentasan kemiskinan, lalu berikutnya perbaikan infrastruktur, dan pembukaan lapangan kerja dan pengurangan pengangguran," kata Khofifah.
Tiga hal itulah yang menjadi kebutuhan warga Jawa Timur dalam menentukan gubernur yang akan mereka pilih.
"Maka kita akan adakan komunikasi intensif dengan stake holder yang selama ini sudah kita lakukan melalui navigasi program," ucap Khofifah.
Pihaknya dan tim juga akan memasukkan program pendidikan, pertanian dan kesehatan setelah tiga program prioritas yang telah ia sebutkan sebelumnya.
"Artinya kita tidak meraba-raba dalam merumuskan program, melainkan apa yang kita rumuskan ini adalah kebutuhan warga Jawa Timur. Kami sudah menyiapkan format itu dengan tujuan membangun kemuliaan masyarakat Jawa Timur," pungkasnya.
Sementara itu, Sekretaris Tim Pemenangan Khofifah-Emil, Renville Antonio mengatakan, bagi tim kampanye, arti nomor urut yang didapatkan ini sangat penting.
Sebab ini sangat berpengaruh pada strategi pemenangan yang akan dilakukan tim kampanye.
"Begitu sudah keluar nomor urut, dan alhamdulillah kami dapat nomor satu, kami segera menyiapkan dan mematangkan startegi kampanye yang sesuai dengan nomor urutnya," kata Renville.
Meski begitu, ia mengatakan saat ini, tim sudah menyiapkan strategi kampanye yang memang dipersiapkan dan diperkirakan untuk nomor satu.
"Dan sekali lagi alhamdulillah nomor 1 sesuai dengan harapan kami sehingga tidak banyak yang harus kami pilirkan karena semua sudah matang untuk metode kampanye pemenangan Khofifah-Emil," ucapnya.
Selanjutnya Renville mengatakan bahwa memasuki tahapan kampanye nanti, masih ada waktu yang cukup panjang untuk merubah peta politik dimana daerah Khofifah Emil masih belum all out.
"Masih ada cukup panjang waktu untuk merubah peta poliyik dimana kami belum all out. Tapi memasuki masa kampanye ini, kami merasa sudah faur, karena tidak ada yang menjabat lagi di pemerintahan dan tidak ada atribut kampanye yang melanggar aturan," katanya.