Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengakuan Ibu Kepsek Yang Dihantam Meja Wali Murid: Hanya Karena Isu 'Test Pack'

Ia membeber, mengalami luka pada bagian hidung, kepala, punggung, serta kedua tangan.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pengakuan Ibu Kepsek Yang Dihantam Meja Wali Murid: Hanya Karena Isu 'Test Pack'
Tribun Manado/Arthur Rompis
Kepsek SMP Negeri 4 Lolak, Astri Tampi, korban penganiayaan wali murid 

Laporan Wartawan Tribun Manado, Arthur Rompis

TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Kasus penganiayaan terhadap Astri Tampi, Kepsek SMP Negeri 4 Lolak di Labuan Uki, Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolmong ternyata berawal dari isu alat tes kehamilan (test pack)  yang beredar di kalangan siswa.

Astri coba menelusuri isu tersebut. Sejumlah siswa pun dipanggil, termasuk Putri, anak pelaku DP (41)

"Saya cari tahu siapa yang menyebarkan isu alat tes kehamilan beredar di sekolah, semua datang kecuali Putri, kemudian dia saya tanyakan kenapa tidak datang, ia katakan sudah lapor ayahnya, saya lantas panggil ayahnya untuk cek kebenarannya," kata dia.

Baca: Jurus Maut Julianto Tio yang Bikin Veronica Tan Klepek-klepek Lalu Khianati Cinta Ahok

Beber Astri, DP pun memenuhi panggilan.

Percakapan keduanya terjadi di ruang kepala sekolah.

Berita Rekomendasi

"Saya katakan padanya, siswa lain yang sudah memenuhi panggilan telah membuat surat pernyataan, sedang putri belum membuat surat karena tidak memenuhi panggilan," kata dia.

Sebut dia, DP pun emosi karena berasumsi sang anak juga akan disuruh buat surat pernyataan.

DP mengancam lantas menendang meja kaca di depannya.

"Meja itu kemudian dipukulkan pada saya, saya jatuh, ia kemudian kembali memukuli saya dengan kaki meja, saya kira saya akan mati, karena ia membabi buta menghantam saya, mungkin kalau tidak dilerai guru lainnya saya sudah mati," kata dia.

Ia membeber, mengalami luka pada bagian hidung, kepala, punggung, serta kedua tangan.
Kepalanya terus berdenyut - denyut, sementara hidungnya terasa perih.

"Mungkin hidung saya patah," kata dia.

Dibawa ke RS Kandou, Selasa malam, Rabu paginya ia menjalani CT Scan.

Hingga kini, ia masih bertanya tanya mengapa DP bisa segalak itu.

"Sebuah hal kecil, saya pun tidak salah karena hanya menjalankan fungsi didikan, tapi saya sepertinya mau dibunuh," kata dia. (Arthur Rompis)

Sumber: Tribun Manado
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas