Diterjang Banjir dan Angin Kencang, Rumah Bilik di Tanjung Burung Beting Hancur
Merri dan Cengli memiliki dua anak yang duduk di kelas 1 SMK dan 2 SD dan sekolah di kawasan Kampung Melayu.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Perusahaan jamu berskala internasional Sido Muncul mengunjungi Kampung Tanjung Burung Beting, Teluk Naga, Kab. Tangerang RT 16 RW 08 untuk memberi bantuan kepada warga, Rabu (14/2/2018).
"Kondisi tempat tinggal beberapa warga sangat memprihatinkan karena masih menempati rumah bilik bambu, yang akan hancur jika terkena banjir maupun angin kencang," ucap Direktur PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk. Irwan Hidayat.
Saat dikunjungi bersama Tribunnews.com, bekas banjir dan angin kencang yang dimaksud terlihat jelas.
Rumah bilik bambu di RT 16 Kampung Tanjung Burung Peting milik pasangan suami istri Merri (40) dan Cengli (46) terkena dampak yang paling parah.
Atap dan dinding rumah bambu terbuka karena angin kencang. Pintu rumah pun sudah tak ada.
"Semuanya rusak. Kayu-kayunya hancur, perabotan dan kasur pun terendam parah, Sedih banget saya," terang Merri kepada Tribunnews.com.
Suami Merri, Cengli bekerja sebagai nelayan di Sungai Cisadane.
"Sehari bisa dapat Rp. 50-100 ribu. Pergi pagi banget, pulangnya abis maghrib," kata Cengli.
Merri dan Cengli memiliki dua anak yang duduk di kelas 1 SMK dan 2 SD dan sekolah di kawasan Kampung Melayu.
"Kemarin sepatunya rusak kena banjir. Kalau mau mandi mereka ke rumah neneknya atau langsung di sungai soalnya di sini enggak ada kamar mandi," cerita Merri.
Melihat ini, Sido Muncul memberi Bantuan Langsung Tunai senilai Rp. 1 juta untuk Cengli dan 159 kepala keluarga lain di RT 16 Tanjung Burung Beting.
"Saya senang sekali. Dari kemarin belum ada bantuan. Baru dari Sido Muncul," terang Merri.
Merri menceritakan akan memperbaikki rumah dan membeli sepatu anak-anaknya.
"Terima kasih, Sido Muncul. Sangat membantu. Semoga rezekinya lancar terus," ujar Merri sambil tersenyum.