Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buah Semangka Mau Dipanen Pagi Hari, Tapi Keburu DIsantap Kawanan Gajah Liar Saat Subuh

M Gade, berharap kepada Pemkab agar punya solusi yang nyata terhadap konflik gajah yang telah terjadi sejak tahun 2015.

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Buah Semangka Mau Dipanen Pagi Hari, Tapi Keburu DIsantap Kawanan Gajah Liar Saat Subuh
Serambi Indonesia
Kawanan gajah liar berkeliaran di areal Blang Meukik, Gampong Tunong Keumala Dalam, Kecamatan Keumala, Pidie 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Muhammad Nazar 

TRIBUNNEWS.COM, SIGLI - Kawanan gajah liar berjumlah 15 ekor mengobrak-abrik kebun semangka yang siap panen di Desa Jijiem, Kecamatan Keumala. , Selasa (20/2/2018) sekitar pukul 03 30 WIB, dini hari.

Petani merugi akibat satwa langka itu menyantap dan menginjak-injak buah semangka.

"Rencananya semangka ini saya panen hari ini. Namun, saat saya datang ke kebun, ternyata sudah dipanen duluan kawanan gajah," kata M Gade (48) seorang petani di Desa Jijiem, menghubungi Serambinews.com, Selasa (20/2/2018).

Kerugian akibat gagal panen semangka mencapai Rp20 juta.

M Gade, berharap kepada Pemkab, agar punya solusi yang nyata terhadap konflik gajah yang telah terjadi sejak tahun 2015.

"Kalau kerugian ini, saya memang tidak ingin menuntut, lagian kemana kita menuntut rugi, gajah itu kan tidak ada pemiliknya," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Baca: Saksi Sebut Pemilik Proyek e-KTP adalah Gajah

Ia menambahkan, dirinya mengetahui jika gajah masuk dalam satwa dilindungi negara sehingga dilarang dibunuh.

Untuk itu, kata M Gade, mari sama-sama melindungi gajah dari kepunahan. Tapi, pemerintah juga harus melindungi petani dari gangguan gajah.

"Jangan mentang-mentang gajah dilindungi, terus binatang besar itu bisa merusak usaha milik petani," pungkas M Gade.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas