Santri dan Ustaz Dua Ponpes di HST 'Diteror' Kehadiran Drone Misterus
Santri dan Ustaz kesulitan melacak drone karena setelah mengintari ponpes, drone itu menghilang di kegelapan malam
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Banjarmasin Post Hanani
TRIBUNNEWS.COM, BARABAI - Drone misterius bikin resah di kalangan santri, ustaz serta kalangan ulama di Desa Pemangkih, Kecamatan Labuanamas Utara, Hulu Sungai Tengah (HST).
Drone misterius disebut selama tiga malam berturut-turut mengitari dua ponpes di Labuan Amas Utara.
Peristiwa itu terungkap dalam Forum silaturahmi dan dialog Polres HST, Kodim 1002 Barabai, Forkominda dengan para habaib, ulama, pemimpin pondok pesatren dan pemimpin majelis taklim se-Kabupaten HST, Kamis (22/2/2018).
Dialog itu dimanfaatkan para ulama dan pemimpin pesantren untuk menyampaikan berbagai informasi, yang menimbulkan keresahan di kalangan santri, ustaz, serta ulama.
Ustaz Barmawi dari Ponpes Ibnul Amin, di Desa Pamangkih, Kecamatan Labuanmas Utara, Hulu Sungai Tengah.
Dia mengatakan, baru-baru tadi, tepatnya tadi malam (Rabu malam) Pamangkih, sekitar pukul 20.00 Wita waktu salat isa, ada kamera drone misterius yang mengintari Ponpes Muhajirin (cabang Ponpes Ibnul Amin Pamangkih).
Para santri pun terus memantau.
“Namun, kemana turunnya, drone tersebut, santri kami tak bisa mengejar. Ini terjadi tiga malam berturut-turut. Bahkan ada yang dioperasikan pukul 02.00 wita. Kami kesulitan melacaknya, karena setelah mengintari Ponpes, drone itu menghilang di kegelapan malam,” tutur ustadz Barmawi.
Baca: Penyerang Pengasuh Ponpes Lamongan Bertemu Keluarganya di Balik Teralis Besi
Tidak hanya di Ponpes Muhajirin, jelas Ustadz, tapi kamera tanpa awak itu juga mengintari Ponpes Ibnul Amin, sebanyak tiga kali.
“Santri kami resah. Apalagi, Ahad tadi, ada sebuah mobil jeep hitam dengan pelat DA 7575 AB, menanyakan kepada warga di mana pengasuh ponpes, berapa jumlah santri dan jumlah ustadznya. Kejadiannya depan Ponpes Muhajirin,” katanya.
Kami berharap agar aparat keamanan membantu kami untuk masalah ini,” kata ustaz Barmawi.