Rizal Ramli: Pedangan Kaki Lima Cuma Dianggap Kiasan
Tokoh nasional Rizal Ramli menyinggahi Klenteng, sejumlah pesantren, dan berdialog dengan para kiai berkaitan di Pasuruan, Jawa Timur
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO- Tokoh nasional Rizal Ramli menyampatkan diri menyinggahi Klenteng, sejumlah pesantren, dan berdialog dengan para kiai berkaitan di Pasuruan, Jawa Timur, Minggu (25/2/2018) kemarin. Kunjungan yang dilakukan, dimaksudkan untuk menjaga kerukunan antar ummat sekaligus dalam rangka Hari Raya Imlek
Rizal Ramli kemudian mengunjungi mengunjungi Pendopo Agung Hamukti Palapa Gajah Mada, di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, bagian dari komplek Sitihinggil Raden Wijaya, raja pertama dan pendiri kerajaan Majapahit.
Di tempat Maha Patih Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa ini, Rizal Ramli didaulat memberikan sambutan dalam HUT ke 25 Asosiasi Pedagang Kali Lima Indonesia (APKLI).
Acara ini dihadiri ribuan pedagang kaki lima dari berbagai daerah di Indonesia. Rizal Ramli mengungkap pentingnya keberpihakan kepada golongan masyarakat lemah. Para pedagang kaki lima yang seakan tidak ada keberpihakan dari pemerintah.
"Kaki lima selama ini cuma dianggap hiasan ketika sektor lain tidak bisa menampung. Sejauh ini belum pernah ada langkah-langkah supaya kaki lima dihormati, padahal sumbangannya kepada perekonomian nasional cukup besar," kata Rizal Ramli.
Menko Ekuin era Presiden Gus Dur yang juga Menko Maritim dan Sumber Daya era Presiden Jokowi ini menekankan, berbagai perizinan yang mempersulit usaha kaki lima harus dihapus.
Rizal kemudian mendesak dilakukan pembebasan pajak kepada para pedagang kaki lima berskala kecil. "Harus ada pemberian kredit tanpa jaminan, tetapi dengan berlandaskan riwayat pinjaman," sarannya
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum APKLI dr Ali Mahsum menjelaskan,para pedagang kaki lima dapat menjadi elemen pembangkit pertumbuhan ekonomi nasional.
Ia mengaku prihatin, perekonomian nasional saat ini mirip dengan kondisi Nusantara di abad 13. Fase rawan, kekuatan asing yang direpresentasikan oleh Kublai Khan (salah satu pemimpin Mongol yang mengagresi China) mencoba menguasai Nusantara.
Tetapi usaha ini disikapi secara cerdik oleh Pangeran Wijaya, selain berhasil mengusir kekuatan asing Kublai Khan, Raden Wijaya juga berhasil mendirikan Majapahit setelah mengalahkan Kertanegara dengan bantuan tentara Kublai Khan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.