TRIBUN-VIDEO.COM, SURABAYA - Warga Wonokusumo, Kecamatan Semampir, Surabaya, Jawa Timur, berharap DPRD Kota Surabaya dapat membantu mereka mendapatkan hak atas tanahnya.

Warga ingin di lahan yang mereka tempati dapat secara resmi menjadi milik mereka.

Diketahui warga sejak tahun 1980an telah mengajukan sertifikasi lahan yang telah mereka tempati.

Sebagian lahan berhasil mendapat sertifikat dalam periode tahun 1980-1990.

Kronologi Bocah Terjepit Eskalator Pusat Perbelanjaan di Surabaya https://t.co/l4nGKzf18T

— TRIBUN Video (@VideoTRIBUN) February 26, 2018

Namun masih banyak lahan yang tidak mandapat sertifikat sebab Badan Pertanahan Nasional (BPN) tidak bersedia mengeluarkan kembali.

Baca: Ponpes di Kalimantan Selatan Disambangi Drone Tiga Hari Berturut-Turut

Baca: Setidaknya 1.200 Ekor Anjing Dipotong Setiap Hari di Kota Solo

Alasan BPN adalah ada pihak lain dalam hal ini PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) yang mengklaim lahan tersebut adalah milik mereka dengan bukti peta bidang.

Dalam peta bidang tercatat bahwa lahan seluas 22 hektar yang ditempati warga adalah merupakan bagian dari kawasan Sidotopo.

"Jarak Sidotopo dengan sini (wonokusumo) sekitar 6 Km, kok bisa hanya dengan peta bidang warga dikorbankan," kata Suwardi, warga sekaligus bagian Forum Komunikasi Masyarakat Wonokusumo, Senin (26/2/2018).

Sebelumnya, warga Wonokusumo, Kecamatan Semampir sambut kedatangan anggota DPRD Kota Surabaya yang melakukan inspeksi mendadak (sidak), Senin (26/2/2018).

Anggota yang melakukan sidak adalah Ketua DPRD Kota Surabaya, Armudji; Ketua Komisi A, Herlina Harsono Njoto; dan anggota Komisi A yakni Budi Leksono, Ayu, dan Elok.

Sidak tersebut untuk menindaklanjuti laporan warga soal tuntutan mereka atas alas tanah yang mereka tempati.

Tanah yang mereka tempati tidak dapat disertifikatkan karena diklaim PT Kereta Api Indonesia (PT KAI).

Simak video di atas! (*)

Sebelumnya berita ini telah terbit di TribunJatim.com dengan judul: Disidak DPRD Kota Surabaya, Ini Harapan Warga Wonokusumo Semampir

TONTON JUGA: