Jalan Penghubung Antarkecamatan dan Kabupaten di Banjarnegara Terputus
Jalan provinsi yang menghubungkan antar kecamatan dan kabupaten tetangga itu kembali putus.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki
TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA - Belum selesai soal dampak longsor di ruas jalan provinsi di Desa Paweden, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara beberapa waktu lalu, pergerakan tanah kini kembali terjadi di titik lain di jalur yang sama.
Jalan provinsi yang menghubungkan antar kecamatan dan kabupaten tetangga itu kembali putus.
Lokasinya sekitar 500 meter dari lokasi longsor pertama, pergerakan tanah kembali terjadi hingga menyebabkan badan jalan sepanjang sekitar 50 meter, retak.
Lebar rekahan badan jalan aspal itu bahkan ada yang mencapai sekitar 30 sentimeter.
Selain merekah, permukaan jalan juga telah ambles hingga paling parah sekitar satu meter.
Jalur itu pun ditutup untuk umum sementara waktu.
Baca: Dua Jasad Korban Sambaran Petir Dibiarkan Tergeletak Seharian di Lokasi, Ada Alasan di Baliknya
Kepala Desa Paweden Nislam Suharno mengatakan, dinas terkait telah menambal kerusakan jalan itu menggunakan pasir dan batu (sirtu).
"Sudah coba diuruk pakai sirtu. Tapi masih lihat perubahannya bagaimana nanti karena tanah masih terus gerak," katanya, Selasa (27/2/2018).
Menurut Nislam, selain dipicu hujan berintensitas tinggi, pergerakan tanah di titik jalan ini dipengaruhi oleh pengikisan tebing Sungai Urang yang terjadi terus menerus.
Terlebih titik jalan yang ambles tidak jauh berada di atas jembatan sungai tersebut.
Ia pun berharap pemerintah segera mengidentifikasi penyebab tanah gerak itu, selanjutnya mencari jalan keluarnya.
Baca: Fifi Lety Indra Ogah Sebut Nama Buni Yani Usai Sidang PK Ahok
Padahal, beberapa hari terakhir ini, titik jalan terdampak longsor di Desa Paweden sudah mulai dibuka untuk kendaraan roda dua.
Para pengedara roda dua bisa mengakses jalan itu meski terkadang harus didorong karena medan sulit.
Namun para pengguna jalan kini harus kembali diuji. Jalur itu kembali lumpuh total karena pergerakan tanah terjadi di titik lain di bawahnya.
Pengendara kembali diarahkan melalui jalur alternatif via Pasar Gripit Banjarmangu dengan medan jalan sempit dan sebagian rusak.
Mereka juga harus mengeluarkan ongkos transportasi lebih mahal karena jarak tempuh lebih jauh.
"Titik jalan yang longsor pertama sudah bisa dilalui sepeda motor. Malah ini ambles lagi di titik lain, jadi enggak bisa lewat lagi," katanya.