Pamit Jenguk Teman di RS Klaten, Ningsih Setyaningrum Ditemukan Terkulai di Pantai Parangtritis
Diceritakan Triyanto, antara dirinya dan sang istri semua biasa saja, tidak terjadi apa-apa
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Reporter Tribunjogja.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Lelaki berambut gondrong itu berjalan gontai, raut wajahnya tampak tegang menahan rasa kalut yang amat mendalam.
Ia adalah Triyanto, suami dari Ningsih Setyaningrum (33), warga Klaten yang ditemukan terkulai lemas di atas pasir Parangtritis.
Kepada Tribun Jogja, ia mengaku tak menyangka istrinya bisa sampai berada di pantai Parangtritis.
Padahal, pagi harinya, ia dengan istrinya bersama-sama melakukan pengurusan kartu tanda penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) di Kantor Pemerintahan Kabupaten Klaten.
"Saya tidak tahu kenapa istri saya tiba-tiba bisa sampai pantai Parangtritis. Pamit pada ponakan yang mengantar, katanya mau jenguk teman di rumah sakit di Klaten," terang Triyanto, ketika ditemui di RS Panembahan Senopati, Bantul, Rabu (28/02/2018) malam.
Diceritakan Triyanto, antara dirinya dan sang istri semua biasa saja, tidak terjadi apa-apa.
Hanya saja, semenjak terjadi keguguran pada Desember 2017 silam, istrinya selalu mengeluh jika tidak memiliki kesibukan.
Baca: Toko Laptop di Klaten Ditipu Klien, Rugi Hingga Puluhan Juta
"Istri saya Desember 2017 silam keguguran. Dan pas tadi pagi ngurus KTP, istri saya mengeluh katanya semenjak keguguran nggak punya kesibukan," terang Triyanto.
"Istri saya ini kemudian meminta dicarikan pekerjaan, supaya ada kesibukan yang dilakukan," imbuh dia.
Mendapati permintaan sang istri, Triyanto kemudian menghubungi teman-temannya untuk mencarikan pekerjaan buat sang istri.
"Habis pulang ngurusin KK itu, sorenya saya langsung nembusin ke teman saya untuk meminta pekerjaan buat istri saya. Tapi saat saya pulang, istri saya sudah nggak ada. Katanya pergi jenguk teman," ujar Triyanto lagi.
Ditambahkan kerabat korban, Heri Susilo mengatakan, sebelum kejadian, korban mengendarai sepeda motor datang meminta tolong kepada keponakan yang bekerja di sebuah karyawan toko besi untuk diantar ke pertigaan Karangrejek, sebelah timur RSI Klaten.
"Dia (Ningsih) pamit sama keponakan yang mengantar. Katanya mau jenguk teman di rumah sakit bersama teman teman yang lain. Sehingga motor dibawa balik sama keponakan. Dia sendirian," ujar Heri.
Ketika pulang ke rumah, keponakan yang habis mengantar ini kemudian ditanya. "Mbak Ningsih kemana?"
"Mbak Ningsih jenguk temannya dirumah sakit," ujar Heri, menirunkan jawaban keponakan.
Ditunggu hingga malam, ternyata korban tak kunjung pulang. Hingga akhirnya, ia mendapatkan informasi dari grup media sosial bahwa Ningsih, saudaranya ditemukan terkulai lemas diatas pasir Parangtritis.
Baca: Wanita Ditemukan Tergeletak di Tepi Pantai Parangtritis, Begini Kondisinya
"Saya bersama keluarga, langsung datang ke mari (RS Panembahan senopati) Bantul untuk mematikan dn benar," bebernya.
Diketahui sebelumnya, tubuh ningsih Setyaningrum ditemukan terkulai lemas di atas pasir Parangtritis, pada Rabu (28/02/2018) sekira pukul 20.15 WIB.
Dari pemeriksaan dilokasi kejadian, petugas mendapati satu tas yang berisi baju, dompet dan handphone.
Informasi yang berhasil dihimpun, kronologi kejadian bermula ketika ada seorang nelayan yang hendak menjaring ikan dilaut parangtritis.
Namun, saat melintas di sekitar kawasan bibir pantai, Nelayan ini mendapati tubuh korban sudah terkulai lemas diatas pasir.
Kondisi tubuhnya dipenuhi pasir, basah kuyup dan mengeluarkan cairan muntahan dari mulutnya.
Kaget, mendapati tubuh wanita terkulai lemas, nelayan ini segera melapor ke SAR dan kepolisian.
Kondisi tubuh korban yang lemah, polisi kemudian segera memberikan perawatan medis ke Rumah Sakit Panembahan Senopati, Bantul.
Saat ini kondisi korban sudah mulai membaik dan menjalani perawatan medis cukup intensif untuk segera memulihkan keadaan. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.