Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemunculan Harimau di Perkampungan, Ini yang Dilakukan BBKSDA

Mereka juga telah mengedukasi masyarakat untuk tidak menembak mati harimau itu.

Penulis: Array Anarcho
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kemunculan Harimau di Perkampungan, Ini yang Dilakukan BBKSDA
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Ilustrasi harimau sumatera 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Kemunculan harimau sumatera di perkampungan Desa Hatupangan, Kecamatan Batang Natal, Mandailing Natal, Sumatera Utara meresahkan warga. Apalagi, sempat ditemukan jejak harimau berjarak 300 meter dari sekolah di perkampungan.

"Anggota saya sudah seminggu belakangan ini berada di lokasi melakukan pemantauan. Jadi, anggota sudah berupaya menghalau harimau itu masuk ke perkampungan," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara, Hotmauli Sianturi, Jumat (2/3/2018).

Hotmauli mengatakan, langkah awal yang diambil petugas di lapangan dengan menimbulkan bunyi-bunyian keras agar harimau kembali ke dalam hutan. Mereka juga telah mengedukasi masyarakat untuk tidak menembak mati harimau itu.

"Kami imbau masyarakat tidak pergi ke dalam hutan sendirian. Kalau memang sudah masuk ke pemukiman, harus pasang kandang perangkap," katanya.

Baca: Sebelum Ibu Kos Ditemukan Tewas, Ada Pria yang Mencari Eks ART, Mahasiswa Ini Sempat Memotret

Sementara itu, Kepala Bidang BBKSDA Wilayah III Padangsidimpuan, Gunawan Alza mengatakan memang pihaknya beberapa kali menemukan jejak harimau dekat perkampungan. Mereka pun sudah berupaya keras untuk menghalau hewan karnivora itu masuk ke pemukiman.

Berita Rekomendasi

"Masyarakat maunya harimau itu ditembak mati. Namun kami sendiri berharap harimau itu bisa dievakuasi dengan cara dibius atau dipasang perangkap," katanya.

Gunawan menjelaskan, pihaknya bersama petugas Balai Konservasi Batang Gadis, Bobby sempat memasang tujuh kamera trap untuk merekam kondisi harimau. Namun, kata dia, sejauh ini harimau itu belum terekam.

"Dari jejak yang kami lihat, sepertinya harimau ini sakit. Karena ada jejak seperti terseret-seret. Namun, untuk memastikan itu kita kan harus lihat langsung," katanya.

Sejauh ini, Gunawan dan petugas konservasi lainnya sudah menyusun rencana pertemuan dengan berbagai pihak terkait untuk menangkap harimau ini. Jika nantinya harimau ini berhasil diamankan, maka BBKSDA akan memindahkannya ke tempat yang jauh dari pemukiman warga.

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas