Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Suami Kabur Bersama Sahabat, Maimunah Hidupi 6 Anak di Gubuk Reot

Sudah hampir tiga tahun belakangan ini, Maimunah (40) harus banting tulang menghidupi enam anaknya yang masih kecil- kecil.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Suami Kabur Bersama Sahabat, Maimunah Hidupi 6 Anak di Gubuk Reot
Tribun Kaltim/Niko Ruru
Gubuk reot di RT 02, Sedadap, Kecamatan Nunukan Selatan yang kini ditinggali Maimunah (40) dan enam anaknya. (niko ruru/tribun kaltim) 

Laporan Wartawan Tribun kaltim, Niko Ruru

TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN- Sudah hampir tiga tahun belakangan ini, Maimunah (40) harus banting tulang menghidupi enam anaknya yang masih kecil- kecil.

Tinggal di gubuk kayu reot yang penuh tambalan playwood, ketujuh orang ini harus mengungsi ke rumah tetangga saat hujan turun.

Penderitaan ini berawal saat sang suami tiga tahun lalu kabur bersama seorang wanita, sahabat Maimunah.

"Lima belas tahun saya berkeluarga. Terakhir 2015 suami kawin lagi, pergi tinggalkan kami," ujarnya di kediaman RT 02, Sedadap, Kecamatan Nunukan Selatan.

Tak lagi ditopang suami sebagai kepala keluarga, Maimunah hanya menggantungkan hidup bekerja sebagai pengikat rumput laut.

Setiap hari dia bisa menyelesaikan 10- 15 bentang tali rumput laut. Setiap bentang dia mendapatkan upah Rp 8.000.

Berita Rekomendasi

"Tidak setiap hari. Kalau pas ada, saya kerja sampai sore. Mau bagaimana? Suami tidak pernah kasih apa-apa," ujarnya.

Harus seorang diri mengasuh Nualan Akbar, Ayu Prahman, Aisyah Rembu, Nadia Puji Rezky, Muhammad Rifly dan Fadlan, dia bertekad agar semua anaknya tidak terlantar dan tetap bisa menikmati pendidikan.

"Semua harus saya sekolahkan. Alhamdulillah hasil mengikat rumput laut bisa mendukung kemauan saya," katanya.

Tak hanya harus memikirkan keenam anaknya, Maimunah juga harus bertahan hidup di gubuk yang kondisinya jauh dari layak.

"Semua bocor. Kalau banjir kami menumpang di rumah tetangga. Karena memang sudah 10 tahunan saya tidak pernah terima bantuan sama sekali," ujar wanita asal Nusa Tenggar Timur ini.

Kondisi yang dialami keluarga Maimunah ini mengundang simpati dari para netizen di Nunukan.

Penggalangan dana melalui facebook dilakukan Agus Sutikno Agus lewat Gerakan Nunukan Berbagi (GNB) untuk mengumpulkan sejumlah bantuan kepada keluarga ini.

"Kami kembali lagi dari Gerakan Nunukan Berbagi untuk mengetuk pintu hati saudara saudara untuk menyisihkan sedikit rezeki kita untuk membantu saudara kita yang sangat sangat membutuhkan bantuan uluran tangan kita,”ujarnya sambil menjelaskan jika Maimunah berjuang seorang diri untuk menghidupi enam orang anaknya dengan kondisi yang sangat memprihatinkan dan rumah kurang layak huni.

“Ayo teman-teman saling bahu-membahu meringankan beban ibu ini. Bantuan dapat berupa uang tunai, kayu, seng, triplek dan lain lain,” katanya.

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas