Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Moeldoko Hadiri Forum Diskusi di Auditorium DOME Universitas Mataram

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengingatkan anak muda Indonesia untuk membangun sikap optimistis dan inovatif.

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Moeldoko Hadiri Forum Diskusi di Auditorium DOME Universitas Mataram
Setneg
Moeldoko 

TRIBUNNEWS.COM, MATARAM - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengingatkan anak muda Indonesia untuk membangun sikap optimistis dan inovatif.

Hal tersebut disampaikan di depan 650-an mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Forum diskusi ini digelar di Auditorium DOME Universitas Mataram, Jumat (9/3) dan dihadiri oleh Gubernur NTB TGH Zainul Majdi atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang.

Moeldoko mengakui, setiap anak muda memiliki persoalan di sekelilingnya. Namun, hal itu justru harus dilihat bukan sebagai penghalang, melainkan peluang dan kesempatan. 

"Maka berinovasilah, atau mati," ujar Moeldoko.

Moeldoko mengatakan, perubahan yang terjadi di dunia berlangsung sangat cepat. Contohnya tekonologi robot hingga kecerdasan buatan. Pemerintahan Jokowi-JK merespons perubahan dunia itu. Maka pemerintah mendorong terciptanya ekosistem yang tepat untuk menumbuhkan sikap adaptif serta responsif oleh kaum muda Indonesia terhadap perubahan yang ada. 

Presiden Jokowi, lanjut Moeldoko, sangat mengapresiasi aksi-aksi dan langkah-langkah nyata yang dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak muda lainnya dalam merespons perkembangan di era ekonomi digital. "Dalam sistem sosial dan politik seperti sekarang ini, terbuka kesempatan bagi siapapun dan menjadi apapun," ujar Moeldoko

Moledooko menyebut Presiden Jokowi sudah tujuh kali mengunjungi NTB dan bertemu dengan banyak pihak. Sementara kedatangan Kepala Staf Kepresidenan ke NTB, salah satunya bertujuan untuk mendengar dan mendapatkan masukan dari para tokoh, ulama, akademisi, budayawan, birokrat, dan penggiat sosial di Mataram tentang berbagai program strategis yang ditujukan bagi masyarakat NTB.

BERITA REKOMENDASI

Moeldoko mengaku ingin lebih banyak mendengar dari kalangan ulama dan santri di NTB, akademisi dan tokoh masyarakat, sekaligus menjelaskan kebijakan-kebijakan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintahan Jokowi-JK. Makanya kegiatan tersebut juga menggunakan tagar #SantriBicara #KSPMendengar. Tujuannya, supaya apa yang sedang dan akan dikerjakan oleh Pemerintah, dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat. 

“Untuk itu, kami ingin banyak mendengarkan, termasuk dari kalangan santri dan ulama,” kata Moeldoko

Tuan Guru Bajang menyambut positif materi yang disampaikan Moeldoko. Dia mendukung kaum muda untuk terus berinovasi. "Jika ada orang lain memberikan hal baik kepada kita, kita harus membalasnya dengan yang lebih baik. Mari kita berlomba-lomba untuk menjadi inovatif dan optimis," tutur Tuan Guru Bajang.

Moeldoko juga sempat menyampaikan pembangunan di NTB yang telah dilakukan Presiden Jokowi. Beberapa proyek strategis nasional yang dikerjakan pemerintah pusat di NTB adalah pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, pengembangan jaringan Global Hub Kayangan, sejumlah bendungan di Pulau Sumbawa, dan pembangkit listrik bergerak (mobile power plant). 

"Jika tiga itu saja kita kembangkan secara baik, ekonomi NTB memang akan tumbuh lebih baik. Pertumbuhan ekonomi NTB di luar tambang saat ini mencapai 7,1%," kata Tuan Guru Bajang menanggapi.


Acara diskusi yang digelar KSP bekerja sama dengan Universitas Mataram itu adalah bagian dari rangkaian kegiatan KSP menyambangi kampus-kampus untuk mendapatkan masukan, usulan, kritik, dan tanggapan atas berbagai program dan kebijakan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintahan Jokowi-JK. 

Sebelumnya, kegiatan serupa diselenggarakan di Yogyakarta, Bandung, Padang dan Makassar. Hadir dalam kegiatan di Universitas Mataram itu, antara lain Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH. Zainul Majdi, Rektor Universitas Mataram Lalu Husni, Kapolda NTB Brigjen (Pol) Drs. Firly, Komandan Pangkalan Udara Rembiga Kolonel (Pnb) Dodi Fernando. adapun penanggap dari kalangan akademisi, yakni DR. Firmansyah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas