Chatting di WA Berujung Duel 2 Remaja, Malik Tewas Bersimbah Darah
Saat Syahrul minta kaca helm yang dipinjam Malik, siswa SMA Negeri 1 Wotu, Luwu Timur (Lutim), membalas dengan kata kotor.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Emosi Syahrul Syah (15) mendidih membaca pesan WhatsApp (WA) yang dikirim Malik Jusriadi (17), Minggu (11/3/2018) malam.
Saat Syahrul minta kaca helm yang dipinjam Malik, siswa SMA Negeri 1 Wotu, Luwu Timur (Lutim), membalas dengan kata kotor.
Kata itu tidak diterima oleh Syahrul. Dia lalu konfirmasi ke Malik, maksud dari pernyataan itu.
Baca: Yusri Tewas Diterkam Harimau Saat Akan Membangun Sarang Walet
Dua siswa SMAN 1 Wotu itu kemudian saling berbalas WA dengan kalimat “lelaki”.
Keduanya akhirnya sepakat menyelesaikannya secara jantan di depan kuburan di Desa Cendana Hijau, Wotu, sekitar 100 meter dari rumah Malik.
Mendapat tantangan dari Syahrul untuk “berkelahi” di depan kuburan, Malik datang dengan tangan kosong.
Sementara Syahrul sudah membekali diri dengan sebilah badik.
Begitu Malik tiba, Syahrul langsung menghujamkan badik ke dada Malik hongga bersimbah darah. Harno yang berusaha melerai juga kena tikam di siku.
Duel berujung maut itu terjadi sekitar pukul 23.00 wita hingga pukul 23.30 wita.
Malik ke depan kuburan dibonceng oleh Malik Harno Setiawan, sedangkan Syahrul dibonceng oleh Rifky Kurniawan.
“Dalam duel itu, MJ tewas dengan dua luka tusuk pada bagian dada sebelah kiri atas, satu luka tusuk pada bagian belakang sebelah kiri," kata Kapolres Luwu Timur AKBP Leonardo Panji Wahyudi kepada TribunLutim.com, Senin (12/3/2018).
Harno masih berusaha menyelamatkan nyawa rekannya itu. Dia membaya Malik yang bersimbah darah ke RSUD I Lagaligo.
Karena lukanya parah, Malik dirujuk ke RSUD Andi Djemma di Masamba, Luwu Utara. Tapi, dalam perjalanan ke RSUD Andi Djemma, Malik menghembuskan nafas terakhir, Senin (12/3/2018) dini hari.
Sementara Syahrul mengamankan diri di rumah neneknya di Dusun Pepuro, Desa Cendana Hijau yang kemudian diamankan tim dari Polsek Wotu, kemarin.
Kepala SMAN Wotu, Adam, prihatin. "Sekolah tidak bisa intervensi lagi, pastinya pelaku sudah keluar dari sekolah karena dipenjara akibat perbuatannya," tegas Adam.
Fakta Ternyata Korban dan Pelaku Berteman Baik
Rekan korban mengatakan, Syahrul dan Malik berteman baik. Keduanya bahkan sering berboncengan ke sekolah.
Ia pun meminta siswanya dari kelas 1,2 dan 3 saling menghargai dan tidak saling membully satu sama lain.
"Kalau upacara itu yang sering saya sampaikan agar saling menghargai di utamakan," ujar Adam.
Soal prestasi akademik. "Biasa biasa saja, di sekolah, anaknya juga baik, di kelas juga biasa saja, tidak ada ji keluhan teman temannya dalam bergaul," ujar Adam.
Ayah Malik, Nur Kamed, sepenuhnya kasus tersebut kepada pihak kepolisian.
"Saya minta kepolisian usut tuntas kasus yang membuat anak saya meninggal," kata suami Sutati berprofesi sebagai pedagang barang campuran itu.
Kronologis:
- Malik dibonceng oleh Malik Harno Setiawan (18) menuju depan kuburan, sekitar 100 meter dari rumahnya
- Syahrul bawa badik, Malik datang dengan tangan kosong
- Begitu tiba di depan kuburan, Syahrul langsung menikam dada Malik
- Harno Setiawan berusaha melerai, tapi kena tikam di siku
- Malik dilarikan ke RSUD I Lagaligo, Jl Sangkurwira, Desa Bawalipu, Kecamatan Wotu, Luwu Timur, dan meninggal dunia (TRIBUN-TIMUR.COM/IVAN ISMAR)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Bikin Syok! Kronologi Gara-gara Tersinggung Chat Whatsapp, Kejadian Merinding Ini Terjadi,