TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera menerangkan perkembangan kasus dugaan skimming pada sejumlah nasabah bank di Kediri.

Barung mengatakan, pihak bank secara proaktif telah memberikan penegasan untuk mengganti seluruh uang nasabah yang hilang secara tiba-tiba dengan dugaan skimming tersebut.

"Berkurangnya saldo karena apa yang mereka laporkan sudah keputusan pihak bank BRI dan dalam perkembangannya polisi harus menyelidiki apakah itu dalam bentuk skimming atau memang ada unsur lain," papar Kombes Barung pada TribunJatim.com, Kamis (15/3/2018).

Ia menambahkan, unsur lain yang dimaksud harus dipastikan secara detail.

Sebab, Tim Perbankan dari Ditreskrimsus Polda Jatim masih bekerja di lapangan untuk menguak kasus tersebut.

Bahkan, jumlah nasabah pada Rabu (15/3/2018) kemarin ada sekitar 33 nasabah, namun kini bertambah lagi.

"Bukan lagi delapan sampai 33, tapi 45, bahkan kemungkinan bisa bertambah, masih kami periksa lagi dan konfirmasi," lanjutnya.

Mantan Kabid Humas Polda Sulsel itu berharap kepercayaan masyarakat terhadap perbankan tidak pupus.

Baca: Peretas Asal Surabaya yang Ditangkap FBI Dikenal Pendiam dan Jarang Bergaul

Barung mengungkapkan, Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin telah menyampaikan bahwa yang paling penting adalah trust atau kepercayaan masyarakat dalam perbankan.

"Kami akan membantu, baik masyarakat maupun BRI untuk menarik kepercayaan itu, apakah itu skimming atau tidak, sedang kami dalami," tutup Barung.

Sebelumnya, puluhan nasabah bank mendatangi kantor cabang di Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Senin (12/3/2018).

Para nasabah tersebut bermaksud mempertanyakan soal uang mereka yang hilang tiba-tiba di dalam rekening kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

Penulis: Pradhitya Fauzi

Berita ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul: Korban Dugaan Skimming di Kediri Terus Bertambah, Polda Jatim: Bukan Lagi Delapan sampai 33