TRIBUNNEWS.COM, TRIBUN - Tiga kawasan budaya akan dikembangkan Pemerintah Kabupaten Kulonprogo untuk menggerakkan potensi seni budaya dan kearifan lokal.

Hal ini sebagai langkah untuk menghadapi tantangan global.

Kepala Dinas Kebudayaan Kulonprogo, Untung Waluyo mengatakan, tiga kawasan budaya itu meliputi kawasan Menoreh, kawasan daratan, dan kawasan pesisiran.

Semua titik kawasan itu akan dikembangkan dengan memperhatikan potensinya masing-masing.

Di Kawasan Menoreh, misalnya, terdapat kawasan Suroloyo, Sendang Widodaren, Gua Kiskendo, dan Gunung Kelir.

Di kawasan tengah atau daratan terdapat kawasan Hargotirto dan Kliripan sedangkan di pesisir terdapat potensi budaya pesisir hingga sedekah laut.

"Semua perlu digali potensinya untuk bekal menghadapi tantangan global," kata Untung, Minggu (18/3/2018).

Menurutnya, bentuk dari akwasan budaya itu masih dalam pengembangan dan pembuatan rencana detail teknis (DED) yang melibatkan antar instansi.

Mulai dari Dinas Pariwisata (Dispar), Dinas pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP), hingga Dinas Pertanian dan Pangan (DPP).

Hal ini lantaran pengembangan kawasan budaya harus didukung oleh sinergi berbagai pihak.

Di antaranya, terkait infrastruktur jalan, pengembangan pariwisata, dan pertanian berbasis agrowisata.

Baca: Rp 4,4 Miliar Dikucurkan untuk Revitalisasi Pasar Rakyat di Kulonprogo

"Harus ada kajian teknis dan akademisnya dengan menyertakan kesepahaman bersama tentang nilai-nilai yang ada di tiga kawasan budaya tersebut," kata dia.

Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengatakan pihaknya merancang masterplan pengembangan beberapa kawasan budaya.

Setidaknya ada tiga kawasan yang layak untuk dikembangkan jadi wisata berbasis budaya.

Yakni kawasan objek wisata Gua Kiskendo, Kawasan Sendangsono dan geoheritage di Kliripan.(TRIBUNJOGJA.COM)