Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Suami Mendekam di Lapas Nunukan, Mamak Ati Jualan Sabu

Polisi menemukan barang bukti sabu hingga 50 gram yang disimpan dalam kantong plastik

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Suami Mendekam di Lapas Nunukan, Mamak Ati Jualan Sabu
Shutterstock
Ilustrasi sabu 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru

TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN- Polisi mengamankan Mamak Ati, istri seorang narapidana kasus narkotika yang kini mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Sungai Jepun, Kecamatan Nunukan Selatan.

Penangkapan Mamak Ati ini setelah Polisi melakukan pengembangan kasus narkotika yang melibatkan Hajjah Resky.

Dalam kasus itu, Polisi mengamankan empat pelaku sekaligus.

Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Nunukan, AKP M Hasan Setia Budi mengungkapkan,  semula pihaknya mengamankan Hajjah Resky, warga Jalan Taman Makam Pahlawan, Kecamatan Nunukan pada Minggu (18/3/2018) kemarin.

“Semula kami mendapatkan laporan dari tokoh masyarakat di Sebatik yang mencurigai adanya wanita yang membaur bersama calon TKI di rumah salah satu pengurus di Sebatik Timur. Kecurigaan itu dilaporkan ke Polsek Sungai Nyamuk,” ujarnya.

Pihak Polsek Sungai Nyamuk lalu berkoordinasi dengan Polres Nunukan untuk menindaklanjuti informasi dimaksud.

Berita Rekomendasi

“Kami datangi, bener dia bawa barang,” ujarnya, Senin (19/3/2018).

Dari Resky, polisi menemukan barang bukti sabu hingga 50 gram yang disimpan dalam kantong plastik.

Resky mengaku akan mengirim sabu tersebut ke pemesan di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

"Dia beli Rp 20 juta sudah dipesan seharga Rp40 juta. Makanya kami mau lihat jaringan ini seperti apa? ini kami terus cari," katanya.

Dari pengakuannya, barang tersebut diperoleh dari Mamak Ati. 

“Kami lalu menginterogasi Resky. Dari pengakuannya, barang ini diperoleh dari Mamak Ati. Dia istri salah satu napi narkoba yang mendekam di Lapas Nunukan,” ujarnya.

Setelah mengamankan Mamak Ati, Polisi terus melakukan pengembangan sehingga kembali tertangkap Kanda dan Tato.

Nama terakhir diketahui sebagai pengurus juga pengantar calon TKI ke Malaysia.

"Kebetulan malam itu Tato muncul di Aji Kuning. Dia siap-siap antar calon TKI atau baru akan berangkat. Yang jelas masih di perahu, kami amankan," ujarnya.

Hasan mengatakan, sindikat ini memang telah lama menjadi target Polisi.

Kanda dan Tato bahkan diyakini memiliki jaringan yang cukup kuat dalam pasar gelap peredaran narkotika.

Keduanya juga bisa menyediakan pesanan sabu dalam jumlah besar.

"Kalau mau beli sekilogram atau puluhan kilogram dalam waktu tidak sampai sehari bisa mereka sediakan. Sayangnya saat ini mereka posisinya kurir. Tetapi kami akan dalami lagi kasusnya," ujarnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas