TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pameran fotografi bertajuk Tohoku: Through The Eyes of Japanese Photographers resmi dibuka Senin (19/3/2018) malam.

Pameran ini digelar oleh The Japan Foundation untuk mengingatkan masyarakat dunia, seperti apa wajah Tohoku sebelum gempa pada 11 Maret 2011.

Gempa berkekuatan 9,0 skala richter tersebut melanda Jepang, namun efek terbesar dirasakan oleh Tohoku.

Indah, perwakilan Konsulat Jepang mengatakan, tidak banyak orang yang tahu hal-hal baik tentang Tohoku, karena selalu mengidentikkan wilayah tersebut dengan gempa yang lalu.

Padahal menurutnya, Tohoku adalah satu di antara penghasil ikan terbaik di Jepang.

Bahkan, sebuah desa di Tohoku yang bernama Kesennuma, ditinggali oleh Awak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia yang bekerja di pelabuhannya.

"Jadi ada satu desa, isinya orang Indonesia semua karena tinggal di sana, dan jadi ABK," kata Indah.

Karena banyaknya orang Indonesia yang tinggal di sana, setiap tahun, akan ada festival parade di mana masyarakat Indonesia dan Jepang melebur jadi satu.

Namun, sejak gempa melanda, festival tersebut turut terhenti.

"Dulu itu dapet banyak bantuan dari Indonesia, ada juga yang ngirim baju adat. Di tahun 2015, ada yang namanya Lion's Club, itu bekerja sama dengan Pemkot Kesennuma."

"Mereka mendonasikan baju adat dan kerajinan Indonesia, karena ingin festival tersebut berjalan kembali," jelas Indah.

Dengan adanya pameran foto ini, penyelenggara berharap masyarakat Indonesia dapat lebih mengenal seluk-beluk Tohoku, serta keberadaan saudara-saudara mereka di Kesennuma.