Kampung Siaga Bencana Dibentuk di Bantul
Kemensos RI membentuk KSB yang ke-587 di Desa Kebonagung, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA -- Sebagai upaya pengurangan resiko bencana berbasis masyarakat, Kementerian Sosial (Kemensos) RI terus melakukan perluasan pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) di lokasi rawan bencana.
Kemensos RI membentuk KSB yang ke-587 di Desa Kebonagung, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), Margowiyono dalam sambutannya mengatakan masyarakat diberikan pelatihan dan simulasi bagaimana menghadapi bencana.
Baca: Pernikahan Bermahar Rp 1,4 Miliar Eks Pejabat Berumur 71 Tahun dengan Mahasiswi Diambang Perceraian
"Dengan diadakannya pelatihan dan simulasi diharapkan masyarakat akan saling peduli,", ujarnya di Balai Desa Kebonagung, seperti dikutip dalam keterangan persnya, Rabu (21/3/2018).
Kegiatan penanggulangan bencana berbasis masyarakat, lanjutnya, secara gotong royong dengan memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada di lingkungan masyarakat.
”Pembentukan KSB di Desa Kebonagung, dengan petimbangan bahwa desa ini pernah mengalami bencana banjir serta masuk dalam kategori kawasan beresiko bencana menurut Indeks Resiko Bencana Indonesia (IRBI),” ujarnya.
Hadir dalam pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) Kepala Dinas Sosial Provinsi DI Yogyakarta, Sekretaris Dinas Sosial Provinsi Bantul, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul, Unsur Forkompinda Kabupaten Bantul, Camat Imogiri, Kepala Desa Kebonagung dan Masyarakat sekitar.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Sosial Provinsi DI Yogyakarta, Untung Sukaryadi mengatakan bahwa dengan diadakannya pelatihan dan simulasi akan melatih kesiapsiagaan masyarakat dalam menanggulangi bencana yang berbasis masyarakat dan gotong royong.
"Saya bersama jajaran siap ikut mendukung warga masyarakat dalam menanggulangi suatu bencana," tegasnya.
Untung juga mengucapkan terimakasih kepada Kemensos atas penyelenggaraan kegiatan positif ini.
Sebelumnya pada hari Rabu (16/2/2018) dan Kamis (17/2/2018) telah diadakan penyuluhan dan pelatihan tentang penanggulangan bencana berbasis masyarakat dan teknik-teknik perlindungan sosial untuk korban bencana alam.
Di lokasi yang berbeda pada hari yang sama juga diadakan kegiatan peningkatan kapasitas yang bertajuk Tagana Special Group (TSG) yang digagas oleh Forum Koordinasi (FK) Tagana DI Yogyakarta dan Dinas Sosial Provinsi DI Yogyakarta.
Koordinator FK Tagana DI Yogyakarta, Doni Kristanto mengatakan TSG ini merupakan rekrutmen anggota Tagana se Provinsi DI Yogyakarta yang memiliki spesialisasi penanganan darurat.
"Telah terseleksi sebanyak 61 orang anggota Tagana yang menjadi bagian program TGC ini. Mereka telah dilatih kecakapan penanganan darurat sejak 2 Februari 2018 sampai sekarang." Ujar Doni.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.