Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kawanan Gajah Liar Hancurkan Dua Rumah Warga Dusun Lampoh Saban

Dua rumah di Dusun Lampoh Saban, Gampong Mane, Pidie, diserang kawanan gajah menyebabkan dua kepala keluarga (12 jiwa) kehilangan tempat tinggal.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kawanan Gajah Liar Hancurkan Dua Rumah Warga Dusun Lampoh Saban
Serambi Indonesia/Khalidin
Dua wanita usia senja tampak berdiri sedih di samping gubung kebunnya yang telah hancur diamuk gajah liar, Sabtu (10/3/2018) di Namo Kongkir, Desa Tangga Besi, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam. SERAMBI INDONESIA/KHALIDIN 

TRIBUNNEWS.COM, SIGLI - Dua rumah di Dusun Lampoh Saban, Gampong Mane, Pidie, Rabu (28/3/2018) dini hari diserang kawanan gajah menyebabkan dua kepala keluarga (12 jiwa) kehilangan tempat tinggal.

Kepala keluarga yang jadi korban amukan gajah tersebut adalah Tgk Bakhtiar dan Samsul Bahri.

Imum Mukim Lutueng, Kecamatan Mane, Sulaiman SE mengatakan, sejak tiga minggu terakhir kawanan gajah menguasai Dusun Lampoh Saban, Gampong Mane.

Tanaman produktif seperti padi, kacang, rumbia, dan berbagai jenistanaman lainnya rusak.

Pada Rabu dini hari kawanan satwa dilindungi itu semakin mengganas.

Baca: Kiki Hasibuan Beli Apartemen untuk Teman Dekatnya Pakai Uang Jemaah

Dua rumah konstruksi kayu milik Tgk Bakhtiar yang dihuni bersama istri dan dua anak serta Samsul Bahri seorang istri dan enam anak menjadi sasaran penghancuran.

Berita Rekomendasi

Beruntung saat gajah mengamuk mereka bersama keluarga berhasil menyelamatkan diri, sehingga luput dari maut.

"Kini kedua keluarga ini kehilangan tempat tinggal. Warga tidak nyaman lagi tinggal sejak kawanan gajah berkeliaran di perkampungan," ujarnya.

Menurutnya, tim Conservation Respons Unit (CRU) Mane telah menurunkan empat gajah jinak untuk menghalau kawanan gajah liar dari perkampungan.

Baca: Polri Masih Tunggu Kepastian KPK Terkait Nasib Brigjen Aris Budiman di Kepolisian

Tim CRU Mane hanya melakukan satu hari penggiringan sehingga sekarang kawanan gajah kembali ke permukiman masyarakat.

"Tim CRU Mane tidak mau menghalau lagi dengan alasan tidak memiliki dana. Untuk Itu, BKSDA harus turun tangan mengerahkan gajah jinak dari CRU Mane dan Saree, Aceh Besar," jelas Sulaiman.

Dikatakan, mengusir kawanan gajah liar dengan membakar mercon dan mengerahkan anjing tidak membuahkan hasil.

Cara pengusiran model ini, kata Sulaiman, malah membuat kawanan gajah semakin ganas.

Warga tidak nyaman lagi tinggal akibat sasaran amukan gajah kini targetnya rumah warga.

Baca: Sebelum Meninggal Enen Dipaksa Mengemis dan Kerap Dipukuli Suami Bulenya

"Kami tidak tahu lagi harus melaporkan ke mana persoalan gajah liar yang masih bertahan di Gampong Mane. Pemerintah, idealnya melakukan tindakan nyata di lapangan, jangan menunggu jatuhnya korban dari warga ekses amukan gajah," kata dia.

Bupati Pidie, Roni Ahmad atau Abusyik yang dimintai tanggapannya terkait gangguan gajah liar di Mane menjelaskan, gajah merupakan binatang yang sensitif.

Binatang itu tidak boleh terganggu habitatnya dengan pembalakan liar dan aktivitas penambangan emas liar di pegunungan.

Kata Abusyik, selama ini dua aktivitas tersebut yang menyebabkan kawanan gajah liar turun dari hutan untuk merusak tanaman dan rumah warga.

"Karenanya hentikan illegal logging dan penambangan emas secara liar agar gajah bertahan di habitatnya. Dua kegiatan itu juga telah merusak tatanan hutan dan mengusik satwa liar di dalamnya. Hutan sebagai wadah menyimpan air hujan, tapi kini pelan tapi pasti tidak bisa lagi menyerap air gara-gara dua aktivitas tersebut," kata Abusyik. (naz)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas