Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siswi SMK Penderita Lumpuh di Bantul Ini Tetap Semangat Ikut UNBK

Sebelum pulang naik ambulans, Lastri sempat berbincang singkat mengenai prosesnya mengerjakan UNBK.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Siswi SMK Penderita Lumpuh di Bantul Ini Tetap Semangat Ikut UNBK
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
Lastri Lestari, murid SMK N 1 Pundong, dijemput menggunakan mobil ambulance puskesmas Pundong ketika datang ke sekolah untuk mengikuti ujian, Senin (02/04/2018) 

TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Jam menunjukkan pukul 11.45 ketika salah salah satu siswi SMK Negeri 1 Pundong, Bantul, Lastri Lestari selesai mengerjakan soal Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Senin (2/4/2018) siang.

Mata Lastri berkaca-kaca, saking senang menyelesaikan soal UNBK. Lalu ia tersenyum, ketika mendapat pelukan hangat para ibu guru.

Tak berapa lama, ambulans datang menjemput, membawa Lastri pulang ke rumah.

Sebelum pulang naik ambulans, Lastri sempat berbincang singkat mengenai prosesnya mengerjakan UNBK.

Ia mengaku, bisa menjawab semua soal Bahasa Indonesia, mata pelajaran yang kala itu diujikan.

Hanya saja, ia sempat merasa kesulitan mengerjakan soal cerita pendek (cerpen).

"Soalnya cerpennya panjang, jadi harus baca beberapa kali. Tapi saya bersyukur akhirnya bisa mengerjakan semua soal."

Berita Rekomendasi

"Nanti malam gantian saya belajar untuk pelajaran Matematika untuk ujian besok. Pastinya akan lebih sulit dari mata pelajaran bahasa Indonesia," kara Lastri.

Lastri adalah satu dari 250 murid SMK N 1 Pundong yang mengikuti UNBK kemarin.

Tak seperti murid lainnya, Lastri mengerjakan soal secara terpisah dengan berbaring di atas hospital bed.

Ini karena kondisi Lastri sedang sakit yang menyebabkan kedua kakinya tak kuat menopang badan seperti lumpuh.

Kondisi Lastri ini dirasakan sejak November 2017, bermula ketika gigi gusinya berdarah. Lastri kemudian mengkonsumsi steroid.

Sayang, tanda tak mengenakkan muncul setelahnya ketika kaki kanannya terasa kretek-kretek (pengeroposan tulang) yang kemudian gejala ini menjalar ke kaki kiri.

Diagnosa sementara, Lastri mengalami sakit ITP (Idiopathic thrombocytopenic purpura).

Dikutip dari berbagai sumber, ITP adalah penyakit kelainan autoimun yang berdampak kepada trombosit atau platelet yang menyebabkan mudah mengalami memar atau berdarah.

Ada tanda osteoporis juga di tubuh Lastri.

"Sendi di kedua kaki saya seperti tidak kuat untuk menopang badan ketika berdiri. Pinggang saya juga sakit sekali kalau dipakai duduk," kata Lastri.

Atas kondisinya ini, butuh perjuangan ekstra untuk Lastri berangkat dari rumah ke sekolah meski sudah berbaring di atas hospital bed.

Tapi rasa sakit itu seperti tak dirasakan Lastri.

Bahkan ketika ada rencana ujian dilakukan di rumah, ia tetap ingin mengerjakannya ke sekolah.

Alasannya sederhana. Lastri yang sudah lama tidak masuk sekolah sudah sangat rindu ke sekolah dan bertemu dengan teman-temannya.

"Pokoknya saya ingin mengerjakan ujian di sekolah saja. Sudah kangen sekali dengan suasana sekolah dan ingin melihat dan bertemu teman-teman," kata Lastri yang punya cita-cita membuka usaha video shooting, sesuai spesialisasi kelas yang diambil, Tehnik Audio Video (TAV).

Akhmad Fuadi selaku Kepala Sekolah SMK N 1 Pundong mengatakan, prosedur ujian Lastri yang dilakukan di sekolah ini sudah sesuai instruksi dari Balai Pendidikan Menengah Bantul.

"Mekanismenya sudah kami terapkan, agar siswi yang bersangkutan tetap ikut ujian," katanya.

Mekanisme yang dimaksud Akhmad ini adalah menyediakan ruang khusus untuk Lastri guna mengerjakan ujian.

Lastri ditemani satu tenaga pengawas dan satu tenaga pendamping.

Tenaga pendamping ini bertugas menuliskan jawaban sesuai pilihan Lastri dengan metode paper tes.

Pihak sekolah mengenal Lastri sebagai siswi yang periang dan mudah bergaul dengan teman-temannya di sekolah.

Nilai akademisnya juga di atas rata-rata.

"Jadi Lastri ini termasuk siswi yang pintar di sekolah. Dan kami pun siap menyediakan fasilitas yang dibutuhkan," kata Akhmad.

Apa yang dilakukan Lastri ini ternyata juga tak luput dari perhatian Pemda.

Di tengah proses UNBK berlangsung, Wakil Bupati (Wabup) Bantul, Abdul Halim Muslih bersama dinas terkait sempat datang dan melihat dari luar ruangan ketika Lastri sedang mengerjakan soal.

"Semangat pendidikan kita adalah pendidikan inklusi, yaitu pendidikan bagi siapapun. Ketika ada murid yang membutuhkan layanan khusus tentu harus kita penuhi. Saya apresiasi semangat siswi yang antusias ikut ujian dengan kondisinya sekarang," kata Abdul Halim. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas