Ikatan Gus Indonesia Kecam Keras Puisi Sukmawati
Menyikapi puisi 'Ibu Indonesia' karya Sukmawati, Ikatan Gus-gus Indonesia (IGGI) mengecam keras.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Menyikapi puisi 'Ibu Indonesia' karya Sukmawati, Ikatan Gus-gus Indonesia (IGGI) mengecam keras.
Ketua IGGI, KH Dr Ahmad Fahrur Rozi mengungkapkan puisi tersebut tak sesuai dengan unsur karya seni yang mengandung nilai.
Menurutnya, banyak karya puisi yang merepresentasikan realitas sosial, namun dengan tetap berpedoman pada norma, etika, tata krama serta tidak menimbulkan menyinggung kepercayaan umum sehingga memancing keresahan sosial.
"Puisi Sukmawati berjudul "Ibu Indonesia" dengan sangat jelas menyebut secara negatif hal-hal sensitif dalam syariat Islam," ujar Gus Fahrur.
"Hal ini menyempitkan keragaman gambaran ummat Islam Indonesia khususnya kaum ibu Indonesia yang beragama Islam sehingga berpotensi memancing keributan masyarakat," lanjutnya.
Ditambahkan Gus Fahrur, IGGI menyerukan kepada Sukmawati, apabila merasa beragama Islam, agar segera bertaubat kepada Allah SWT dan meminta maaf secara terbuka kepada umat Islam Indonesia.
Di samping itu Gus Fahrur menghimbau kepada pihak yang berwenang mengantisipasi berbagai potensi kericuhan yang mungkin terjadi dengan segera melakukan penyidikan dan investigasi sesuai prosedur hukum.
" IGGI Menyerukan agar masyarakat tetap tenang menyikapi kasus ini dan tidak terprovokasi pihak-pihak yang memancing di air keruh. Situasi Jawa Timur yang damai serta kondusif harus kita jaga bersama," kata gus fahrur yang juga Ketua Pengurus Wilayah Himpunan Alumni Santri Lirboyo (Himasal) jatim .
Gus Fahrur mengingatkan kepada para semua stakeholders pemilukada Jawa Timur untuk tidak memanfaatkan momen ini menjadi materi kampanye hitam serta ujaran-ujaran kebencian, sehingga hanya akan memperumit situasi ke arah problem pelanggaran hukum.
"Sikap dan puisi Sukmawati adalah sikap pribadi yang sama sekali tidak merepresentasikan sikap keluarga besar Bung Karno."
"Kita semua sudah sama-sama tahu bagaimana keluarga besar Bung Karno adalah muslim nasionalis yang mencintai serta menjaga kebhinekaan negeri ini," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.