Sebelum Ditemukan Tewas Karena Tumpahan Minyak, Agus Sempat Dilarang Pergi ke Laut
Agus Salim, korban kebakaran di perairan Teluk Balikpapan pun langsung dimakamkan di pekuburan Asrama Bukit
Editor: Hendra Gunawan
Kepergian Agus berbarengan dengan almarhum Wahyu yang juga korban kebakaran di Teluk Balikpapan. "Pergi memancingnya sama-sama dengan Wahyu. Sempat si Wahyu ke rumah Agus, menitip motornya, baru ke lautnya pergi bareng-bareng," ungkap Erlin.
Sebenarnya, sebelum pergi memancing ayah kandung Agus sudah melarangnya. Hal ini diungkapkan Surim (78), ayah kandung almarhum Agus, saat bersua dengan Tribunkaltim di Jalan Sepaku, Balikpapan Barat.
Sebelum pergi melaut, Agus mengantarkan Surim ke Puskesmas Balikpapan Barat untuk berobat dan terapi kesehatan, Sabtu (31/3). Pergi ke puskesmas sekitar pukul 07.00 Wita.
Tidak lama kemudian, pulang ke rumah dan sekitar pukul 08.00 Wita Agus pergi izin untuk memancing ke laut. "Saya sudah larang tidak usah pergi ke laut. Istirahat saja di rumah. Nanti capek kalau mau kerja. Tapi si Agus hanya senyum-senyum saja," kata pria yang rambutnya sudah memutih ini.
Tidak disangka, ternyata ada ramai-ramai di perairan Teluk Balikpapan, muncul asap hitam mengepul ke udara tinggi. Terlihat dari perkampungan Jalan Sepaku, Balikpapan Barat.
"Pas ada kejadian kapal kebakar, Agus ditelepon, sempat ada nada sambung tapi tidak diangkat. Lalu lama-lama tidak aktif lagi. Waktu itu memang khawatir. Dapat kabar dari Basarnas, sudah takdir mau bagaimana lagi, ternyata disitu ada nama Agus yang turut jadi korban," ujarnya.
Karena itu, kata Erlin, pihak keluarga korban sudah merasa ikhlas akan kepergian Agus ke Tuhan Yang Maha Esa, namun harapan terbesar dari seluruh keluarga, sudah seharusnya cemaran minyak di lautan yang merugikan banyak orang semestinya harus ada yang bertanggungjawab, dibawa ke proses hukum supaya tidak ada lagi kejadian yang serupa. Merugikan banyak pihak. (ilo)