Berdoa Untuk Leluhur di Momen Cheng Beng
Bahkan bagi sebagian warga tersebut momen itu tidak boleh dilewatkan dan seperti sudah menjadi kewajiban bagi mereka.
Penulis: Deddy Marjaya
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Bangka Pos Deddy Marjaya
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA--Momen Cheng Beng atau sembahyang kubur merupakan momen bagi warga keturunuan Tionghoa untuk berziarah dan berdoa dimakam leluhur mereka.
Bahkan bagi sebagian warga tersebut momen itu tidak boleh dilewatkan dan seperti sudah menjadi kewajiban bagi mereka.
Banyak warga keturunan Tionghoa yang leluhurnya dahulu menetap di Pulau Bangka.
Baca: Gara-gara Minum Jamu, Resepsi Pernikahan Malah Berantakan
Keturunan mereka sudah menyebar kemana-mana baik di Pulau Bangka maupun berbagai wilayah di Indonesia dan diluar negeri.
"Kami sudah puluhan tahun menetap di Jakarta tapi setiap tahun selalu pulang saat momen Cheng Beng ke Bangka bersama anak dan istri," kata Lee Thet Pung (63) yang menetap di Jakarta ditemui di pekuburan Kemujan Sungailiat Kabupaten Bangka Rabu (4/4/2018)
Menurut Le Thet Pung setiap tahun dirinya menyempatkan diri pulang ke Bangka berdoa dimakam leluhur mereka.
Antara lain ke kubur orangtuanya di Pangkalpinang dan kubur orangtua istrinya di Sungailiat.
Ini sebagai bakti kepada orangtua dan tidak melupakan leluhur.
Berdoa dan sembahyang dimakam leluhur merupakan kebahagian tersendiri.
"Kalau ini kubur mertua saya kemarin sudah ke kubur orangtua di Pangkalpinag," kata Le Thet Pung