Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Baca Puisi Gus Mus, Ganjar Dituding Lecehkan Agama, Ini Tanggapan Ganjar Kalem

“…Kau ini bagaimana. Kau bilang Tuhan sangat dekat. Kau sendiri memanggil-manggilnya dengan pengeras suara setiap saat…”

Editor: Sugiyarto
zoom-in Baca Puisi Gus Mus, Ganjar Dituding Lecehkan Agama, Ini Tanggapan Ganjar Kalem
TRIBUN/DANY PERMANA
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 

TRIBUNNEWS.COM, DEMAK - “…Kau ini bagaimana. Kau bilang Tuhan sangat dekat. Kau sendiri memanggil-manggilnya dengan pengeras suara setiap saat…”

Itulah salah satu penggalan puisi karya Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus yang dibacakan calon Gubernur Jawa Tengah Ganjar Prabowo, dalam sebuah acara talk show di salah satu televisi swasta.

Pembacaan puisi tersebut menuai kontroversi. Beberapa kalangan menganggap Ganjar melecehkan agama. Bahkan ada netizen yang menganggap Ganjar adalah orang dungu.

Menanggapi hal itu, Ganjar hanya mesam mesem saja. Menurutnya, tidak ada yang salah dalam bait-bait puisi karya Gus Mus yang ditulis pada tahun 1987 lalu.

"Menariknya, ketika saya membawakan puisi tersebut, yaa aman aman saja, tak ada yang protes. Lha wong yang baca puisi ini sudah puluhan orang kok, mulai dari santri sampai menteri," kata Ganjar, seusai menghadiri Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus), di Kantor DPC PDIP Kabupaten Demak, Minggu (8/4/2018).

Ganjar datang bersama pasangannya, Taj Yasin Maemoen. Acara dalam rangka pemantapan pemenangan Pilkada Jateng 2018 itu, juga dihadiri perwakilan partai pengusung, pimpinan DPD PDIP Jateng serta ratusan kader DPC PDIP Demak.

Menurut Ganjar, sudah banyak para pembawa karya Gus Mus yang berjudul “Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana” sejak puluhan tahun penciptaannya.

Berita Rekomendasi

Ketika dibacakan oleh Cagub berambut putih itu, menjadi berbeda lantaran ada pihak yang mencetuskan isu SARA.

"Puisi bagus gitu lho. Mosok kemudian saya melecehkan. Edan po, lha wong pasangan Saya aja Gus, putra Kiai kok. Itu orang yang bilang saya dungu sudah minta maaf," ucap Ganjar.

Bahkan Ganjar menambahkan orang yang sudah memberinya label dungu gara - gara membacakan puisi tersebut berbalik pikiran setelah ada klarifikasi.

"Dalam permintaan maafnya, dia malah balik 'mendungukan' dirinya sendiri, setelah ada nasihat tentang pendalaman mengajinya," terang Ganjar.

Terkait visi misi membangun Jateng ke depan, Ganjar menyatakan bahwa pembangunan material dan spiritual akan menjadi satu paket.

"Cara berpikirnya jangan sampai digeser geser pada kepentingan kelompok kemudian di kapitalisasi dan diprovokasi," ucap Ganjar.

Baca: Dibully Host TV Swasta Soal Puisi Gus Mus, Begini Balasan Ganjar (Video)

Ganjar menilai bahwa untuk memecah belah rakyat, dibuatlah sebuah opini yang menggiring seolah olah para negarawan dan para pemimpin negara melakukan penistaan agama.

"Nggak ada, nggak ada. Nggak ada gaya penistaan agama. Masyarakat Jateng jangan mudah percaya isu SARA. Sebaiknya tabayyun (klarifikasi) ," pesan Cagub nomor satu ini.

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas