Beredar Video Bantahan Bupati Bandung Barat Diciduk KPK, Pendukungnya Tuding Manuver Lawan Politik
Kelompok simpatisan PDI Perjuangan membantah ditangkapnya Bupati Bandung Barat, Abubakar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (10/4/2018).
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kelompok simpatisan PDI Perjuangan membantah ditangkapnya Bupati Bandung Barat, Abubakar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (10/4/2018).
Bantahan itu tertuang dalam video berdurasi 60 detik yang beredar di media sosial. Dalam tayangannya, tampak seorang pria tengah memberi bantahan.
Di belakangnya, tampak Abubakar dan istrinya, Elin Suharliah.
"Kita lagi bareng pak Haji Abubakar, mengklarifikasi mengenai berita tentang OTT oleh KPK, itu tidak benar," ujar pria dalam video tersebut.
Dalam video tersebut, beredarnya isu Abubakar ditangkap KPK tentunya berimbas terhadap dinamika pilkada serentak di Kabupaten Bandung Barat.
Pasalnya, saat ini Elin tengah maju dalam pemilukada berpasanganan dengan Maman Sunjaya.
"Kita semangat dengan isu yang disampaikan oleh lawan politik, terima kasih," ujarnya.
Sebelum video tersebut berakhir, tampak Abubakar dan istrinya berfoto dengan sejumlah orang yang menamai dirinya pendukung Emas (Elin-Maman Sunjaya).
Abubakar Membantah
Bupati Bandung Barat, Abubakar membantah bahwa dirinya tertangkap tangan oleh komisi pemberantasan korupsi (KPK).
Hal itu dia bantah setelah melakukan pertemuan dengan tim pemenangan Elin-Maman Sunjaya, karena Abubakar pun sebagai Ketua DPC PDIP KBB.
"Berkenaan beberapa informasi terkait keberadaan saya. Saya sejak pagi tetap laksanakan tugas sebagai bupati. Tadi sore, saya kasih dukungan ke ibu.
Ibu kan sebagai calon kapasitasnya dan perlu untuk mematangkan bahan materi guna debat. Jadi, saya sebagai suami beri dukungan," katanya di Ciburuy, Padalarang.
Abubakar mengatakan bahwa pukul 19.00 ajudannya melapor bahwa ada tamu datang maka dia terima dan menyebutkan identitasnya dari KPK.
"Benar yang datang dari KPK dan meminta klarifikasi keterangan berkenaan saya tahu atau tidak dan melihat mengenai kegiatan yang dilakukan oleh para kepala SKPD. Saya berikan keterangan itu saja," ujarnya.
Dia mengaku informasi ini tentu mengganggu sekali, apalagi jika dikaitkan dengan masalah isu pilkada.
"Saya tentu siap kasih keterangan sebagai kepala daerah sepengetahuan aktivitas kepala dinas. Seharian saya tadi ada giat di Lembang dan Kotbar, serta dukung ibu. Bagi saya, ini sebuah tantangan khususnya untuk Emas," katanya.