Pemerasan Pakai Video Porno Disebut Codot, Modusnya Disebut Scammer
Scammer, secara luas diartikan sebagai upaya seseorang atau sekelompok yang menipu dengan cara licik lewat dunia maya.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Modus pemerasan terhadap sejumlah perempuan oleh tiga tersangka yang juga narapidana (napi) Lapas Kelas II Narkotika Jelekong, Baleendah Kabupaten Bandung, dalam dunia maya kerap disebut scammers.
Grup Facebook itu dikelola oleh seseorang bernama Fey Down.
Dalam situsnya, waspadascammercinta.wordpress.com, Fey Down berdomisili di Australia. Polrestabes Bandung mengungkap kasus ini dengan pelaku tiga orang yang menjalani tahanan di lapas tersebut.
Scammer, secara luas diartikan sebagai upaya seseorang atau sekelompok yang menipu dengan cara licik lewat dunia maya.
Sebuah akun grup di Facebook bernama Waspada Scammer Cinta aktif mengkampanyekan netizen untuk tidak terjebak oleh ulah scammer. Di akun tersebut, pelaku scammer akrab disebut codot.
Menurut pantauan Tribun dalam akun tersebut, pelaku scammer biasanya mencatut foto-foto milik anggota TNI/Polri di akun asli anggota TNI/Polri dalam menipu para korbannya.
Foto itu digunakan oleh pelaku dalam akun media sosial seperti Facebook, Instagram dan lain sebagainya.
Akun itu kemudian digunakan oleh pelaku untuk memburu calon korbannya dengan mencari secara acak di media sosial pada akun-akun media sosial milik seorang perempuan.
Tidak hanya anggota TNI/Polri, pelaku scammer juga kerap menggunakan foto profile seorang pria yang bekerja di sejumlah perusahaan BUMN.
Dalam postingannya, akun itu membagikan kiat-kiat pada perempuan di media sosial untuk mengenali scammer yang mengelabui korban dengan tampilan foto profile yang menarik.
Akun tersebut juga mengunggah kasus dengan modus tersebut sudah terjadi sejak 2015 dengan mengunggah data-data korban yang sudah diperas oleh para pelaku.
Pada kasus yang diungkap Polrestabes Bandung, pelaku menjalankan aksinya di balik terali besi lapas. Mereka menjalin pertemanan di media sosial, berinteraksi via pesan instan.
Setelah dekat, mereka menjalin komunikasi lebih intim dengan cara phone sex bahkan video call hingga telanjang sambil masturbasi. Aksi video call itu kemudian direkam dan jadi alat untuk memeras korban. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Di Media Sosial, Pelaku Pemerasan Pakai Video Porno Disebut Codot, Modusnya Disebut Scammer