Rektor Unair Ragukan Dokter Michael Bunuh Diri Karena Gagal Masuk Pendidikan Spesialis
Beredar kabar bunuh diri itu dipicu tekanan psikis korban yang gagal menempuh pendidikan dokter spesialis di Unair.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Insiden bunuh diri yang dilakukan Michael Mulyono (29) di Tunjungan Plaza (TP) 6 Surabaya menyentak perhatian publik.
Hal ini tidak terlepas dari latar belakang korban yang seorang dokter alumnus Universitas Airlangga, Surabaya.
Beredar kabar bunuh diri itu dipicu tekanan psikis korban yang gagal menempuh pendidikan dokter spesialis di Unair.
Mendengar kabar ini, Rektor Unair Surabaya Prof Nasih mengaku kaget.
Apalagi cara mengakhiri hidup dengan bunuh diri itu dikaitkan dengan ujian masuk pendidikan dokter spesialis jantung.
Baca: Raup Rp 1 Juta Perhari, Lima Pelaku Grab Tuyul Digerebek di Gowa
"Banyak kok yang gagal ambil pendidikan spesialis di Unair tapi tidak sampai memilih cara tragis," ucap Nasih kepada surya, Kamis (11/4/2018).
Pria asal Lamongan ini menyatakan perlunya kekuatan mental dan kekuatan iman dalam menempuh pendidikan. Mental yang lemah bisa menjadikan gampang putus asa.
Nasih mengaku tidak tahu sosok Michael yang menggegerkan pendidikan kedokteran itu, termasuk kabar yang bersangkutan gagal masuk PDS Unair.
Rektor ini juga mempertanyakan bahwa darimana korban tahu kalau tidak diterima di Unair.
"Saya tegaskan bahwa PSPDS di Unair saat ini masih selesai tes tulis. Wawancara saja belum. Darimana korban tahu kalau tidak lolos PSPDS Unair," katanya.
Nasih tidak tahu kenapa korban yang dokter nekat seperti itu. Bisa jadi tekanan batin yang kuat itu tidak saja karena kegagalan melanjutkan studi. Tapi ada persoalan lain.
Di bagian lain, Kepala Humas FK Unair dr Eighty Mardiyan mengaku belum sempat mengecek apakah Michael pernah mengikuti seleksi PDS di pusat penerimaan mahasiswa Unair.
Dia hanya menjelaskan, kalau Michael pernah terdaftar sebagai mahasiswa mulai tahun 2007.
"Pendidikan kedokteran dan profesi memang di Unair, IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) memang 3 lebih tapi belum cumlaude," jelasnya ketika dikonfirmasi SURYA.co.id, Kamis (12/4/2018).
Diakuinya, untuk PPDS seleksinya cukup ketat.
"Di website kami bisa dilihat kuotanya sangat sedikit,"lanjutnya.
Menurut Eighty, untuk spesialis jantung dan spesialis favorit lainnya, tingkat keketatan cukup tinggi. Bahkan berdasarkan website PPDS Unair, untuk kuota spesialis jantung kuotanya hanya 7 dokter.
Sementara itu, Kepala Pusat Informasi dan Humas Unair, Suko Widodo mengungkapkan Michael sempat mendaftar PPDS di Unair dua kali dan gagal.
Barang Korban Utuh
Sementara itu, polisi menemukan barang yang diyakini milik Michael Mulyono yang ditemukan tewas setelah terjun dari lantai 8 Tunjungan Plasa (TP) 6 Surabaya.
Barang milik pria berusia 29 tahun itu berupa tas.
"Kami menemukan tas yang diduga milik korban (Michael Mulyono). Tas itu ditemukan tergeletak di parkiran lantai 8 TP 6," sebut Kapolsek Tegalsari Surabaya, Kompol David Triyo Prasojo kepada SURYA.co.id, Kamis (12/4/2018).
David menerangkan, tas itu berisi barang bawaan korban. Ada buku, beberapa kertas dan pulpen.
Tas itu ikut diamankan penyidik dan sudah dikonfirmasi ke keluarga, dibenarkan.
"Kalau HP tak disimpan di tas, dibawa korban dan ditemukan sudah hancur," jelas David.
Peristiwa ini, lanjut David, penyidik masih terus mengumpulkan keterangan saksi dan barang bukti.
Termasuk memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.
"Kami masih dalami, termasuk mempelajari rekaman CCTV dari beberapa obyek," tutur David.
Saksi yang dimintai keterangan penyidik, tak hanya dari orangtua dan keluarga korban, tapi juga saksi di lokasi dan orang yang pertama melihat korban tergeletak di loading dock TP 6.
David menerangkan, dugaan kuat korban terjun dari lantai 8 TP 6, sebelum akhirnya ditemukan tewas.
"Sebenarnya kami ingin ada otopsi, tapi keluarga tidak mengizinkan. Keluarga meminta dibawa pulang setelah dari kamar jenazah RSUD Dr Soetomo," beber David.
Pihak keluarga membawa jenazah Michael Mulyono. Selanjutnya jenazah dikeremasi dan disemayamkan di Adi Jasa Jl Demak Surabaya.
Sementara keterangan lain menyebutkan, almarhum Michael Mulyono ini berangkat dari rumah di Kedungdoro, Sawahan Surabaya dengan tujuan TP, Rabu (11/4/2018) sekitar pukul 13.00 Wib.
"Korban pamitan ke adik kandungnya untuk jalan-jalan ke TP," sebut salah satu petugas yang menolak disebutkan namanya
Petugas itu mengatakan, keterangan dari ayah almarhum Michael Mulyono, korban dari rumah naik taksi online yang dipesannya guna pergi ke TP.
Setelah itu, korban tidak ada komunikasi dengan keluarga.
Ternyata, korban ditemukan tewas di loading dock TP 6 Surabaya.
Saat ditemukan korban yang mengenakan baju batik, posisi tertelungkup dan mengalami luka patah tulang bagian tangan kiri, pinggul kiri serta kaki kiri. (Nuraini Faiq)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Dokter Alumnus Unair Bunuh Diri dari Lantai 8 TP 6 Surabaya, Rektor Kaget dan Ragukan Motifnya,
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.