Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sulit bagi ASYIK dan HASANAH, Jabar Lebih Pilih Dua DM atau RINDU?

Citra Komunikasi Lingkaran Survei Indonesia (LSI Denny JA) merilis Hasil Survei Pilkada Jawa Barat 2018, Minggu (15/4).

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Sulit bagi ASYIK dan HASANAH, Jabar Lebih Pilih Dua DM atau RINDU?
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat mengikuti Debat Publik Pertama Pilgub Jawa Barat 2018 yang digelar KPU Jawa Barat dan disiarkan langsung KompasTV, di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Jalan Tamansari, Kota Bandung, Senin (12/3/2018). Debat yang dipandu Direktur Pemberitaan KompasTV, Rosianna Silalahi itu, bertema Ekonomi, Politik, Pemerintahan Daerah, Infrastruktur, Hukum, Pertahanan dan Keamanan, Industri, Perdagangan dan Teknologi, serta UMKM dan Koperasi. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Citra Komunikasi Lingkaran Survei Indonesia (LSI Denny JA) merilis Hasil Survei Pilkada Jawa Barat 2018, Minggu (15/4).

Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah, mengatakan dengan waktu yang tersisasi kurang lebih dua bulan, peluang lebih terbuka untuk dua pasangan, Dua DM dan RINDU.

Ia mengungkap jika sulit bagi dua pasangan lainnya, ASYIK dan HASANAH untuk memenangkan pertarungan ini, apabila tak ada tsunami politik dan money politic yang massif terjadi pada Dua DM dan RINDU.

"Itu pun jika terjadi tsunami politik terhadap salah satu saja, misalnya, terhadap RINDU karena ada kasus tertentu yang massif diketahui dan dipercaya publik, limpahan suara tidak otomatis migrasi ke ASYIK dan HASANAH, tapi ke Dua DM," ujar Toto, dalam keterangannya, Minggu (15/4/2018).

Alasannya, kata dia, adalah karena dalam simulasi pilihan calon alternantif, pemilih pasangan RINDU sekitar 61,1 persen mengaku akan beralih ke Dua DM.

Baca: Pemprov Jatim Gelar Mudik Gratis Naik Kerata Api untuk 7 Kota Tujuan

Berita Rekomendasi

Begitu juga sebaliknya, pilihan alternatif pemilih Dua DM, sekitar 46,7 persen mengaku akan memilih RINDU. Sekali lagi, Toto mengingatkan itu akan terjadi apabila ada tsunami politik.

Lebih lanjut, ia menjelaskan peluang terbuka Dua DM dan RINDU ini tergambar dari persaingan yang merata di hampir semua segmen demografis, baik gender, suku, agama, pendidikan, tingkat penghasilan, dan zona pemilih maupun pemilih partai.

Dalam sebaran dukungan semua segmen ini, lanjutnya, pasangan Dua DM dan RINDU saling mengungguli dan mengalahkan.

"Misalnya, pada segmen pemilih berpendidikan pernah kuliah dan diatasnya, RK unggul 45,7 persen, Dua DM hanya 25,7 persen. Meskipun base-nya kecil hanya 8 persen. Tapi, pada segmen lulusan SD atau dibawahnya (grassroot), Dua DM unggul jauh dengan 51,4 persen mengalahkan RINDU yang hanya 28,4 persen. Dan base populasinya cukup tinggi, 47,2 persen," ungkapnya.

Yang menarik, dan ini selalu terjadi, dukungan partai politik terhadap calon tidak pernah berbanding lurus dengan dukungan pemilih partai tersebut terhadap calon.


"Lihat saja, pemilih PDIP pada Pileg 2014 lalu, lebih banyak memilih pasangan Dua DM dan RINDU ketimbang HASANAH. Begitu juga pemilih Gerindra dan PKS yang tidak solid karena mereka lebih banyak memilih Dua DM dan RINDU ketimbang pasangan ASYIK yang diusung dua partai tersebut," tandasnya.

Survei dilakukan pada 21-29 Maret 2018 dengan menggunakan metode standard: multi stage random sampling, dimana seluruh pemilih Jawa Barat dipilih secara random. Jumlah responden 440, dengan margin of error sebesar 4,8 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas